Definisi
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (WHO,2000). Oleh karena itu, setiap orang harus memperhatikan jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi (disesuaikan dengan kebutuhan energi harian) dan tingkat aktivitas fisik yang dilakukan. Perhatian lebih harus diberikan pada dua masalah ini, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kelebihan berat badan, adalah wanita, bekerja dalam posisi duduk, tidak menyukai olahraga, dan emosi yang tidak stabil.
Tanda dan gejala
Tanda atau gejala berikut dapat menentukan apakah seseorang mengalami obesitas atau berisiko obesitas, yaitu:
-
Gejala seperti mendengkur dan nyeri pinggul.
-
Terdapat timbunan lemak di dada, leher, wajah, lengan, perut bagian bawah, pinggul, paha, perut bagian atas, pinggang dan perut bagian bawah.
-
Riwayat sosial/psikologis mis. menekankan
-
Dalam keluarga dengan orang tua kelebihan berat badan dan obesitas.
-
Sebelumnya menggunakan obat-obatan seperti obat binaraga, perawatan hormon tertentu, steroid, dan lain-lain.
-
Riwayat tekanan sebelumnya.
Penyebab
Penyebab obesitas dapat dilihat dari bagaimana pola makan dan aktivitas seseorang dalam kesehariannya. Berikut penyebab obesitas :
Pola Makan
-
Makan berlebihan (porsi besar).
-
Frekuensi makan yang sering dan tidak teratur.
-
Kebiasaan ngemil (snack).
-
Makan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat (cepat).
-
Tidak sarapan sehingga menambah porsi makan siang dan/atau malam Anda.
-
Konsumsi makanan yang digoreng, berlemak dan manis.
-
Kurangnya konsumsi sayur dan buah.
Pola Beraktivitas
-
Kebiasaan sering menonton TV, bermain komputer dan game tanpa melakukan kegiatan lain lebih dari 2 jam sehari.
-
Kurang olahraga.
-
Aktivitas fisik yang rutin dilakukan kurang dari 30 menit sehari.
-
Kurangnya aktivitas fisik (misalnya menggunakan mobil daripada berjalan kaki, menggunakan lift daripada tangga, dll.).
Selain kedua faktor di atas, ada faktor lain yang berkontribusi terhadap obesitas, antara lain: Genetika, ketidakseimbangan hormon, perawatan medis tertentu seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, gangguan mental (stres) dan kondisi medis lainnya.
Bagaimana Cara Menentukan Obesitas?
Pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) agara memperoleh nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya akan digunakan dalam menentukan klasifikasi atau derajat obesitas. Rumus penentuan IMT adalah: IMT = Berat Badan (kg) : [Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)]. Pengukuran IMT ini tidak berlaku terhadap ibu hamil, atlit, dan penimbunan cairan yang tidak normal di kaki dan perut. Batas aman lingkar perut untuk pria adalah 90 cm dan wanita adalah 80 cm. Setelah mengukur IMT maka kita dapat menentukan klasifikasi obesitas seseorang.
Pencegahan
Berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mengatasi obesitas :
1. Pola Diet
-
Makan makanan yang bervariasi, sebaiknya setiap makan terdiri dari 4 kelompok makanan(karbohidrat, lauk pauk, sayur dan buah).
-
Utamakan konsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti kelompok padi-padian dan umbi-umbian yaitu 3 – 8 porsi per hari tergantung kepada kebutuhan.
-
Konsumsi protein hewani dan nabati, 2-3 porsi sehari,seperti ikan, tahu, tempe,dll.
-
Konsumsi 3-5 porsi sayuran dan 2-3 porsi buah setiap hari.
-
Batasi asupan lemak, minyak, gula, dan alkohol.
-
Biasakan makan teratur yang terdiri dari 3 kali makan utama (sarapan, makan siang, makan malam) dan 1-2 kali snack.
-
Makan malam dengan porsi lebih sedikit dari sarapan dan makan siang.
-
Pola Beraktivitas
-
Tingkatkan aktivitas fisik minimal 1jam sehari.
-
Membatasi aktivitas seperti televisi, permainan komputer, dan permainan video.
-
Membatasi tidur berlebihan.
-
Olahraga minimal 2-3 kali seminggu selama 30-50 menit olahraga.
-
Disarankan agar latihan fisik bersifat aerobik, seperti: berjalan cepat, lari, aerobik dan treadmil.
Penatalaksanaan Obesitas
-
Mengatur pola makan
Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang direkomendasikan oleh organisasi dunia adalah diet rendah energi seimbang yang mengurangi energi sebesar 500-1000 kkal dari kebutuhan harian:
-
Kurangi konsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, jagung, kentang dan biji-bijian.
-
Hindari konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue manis dan gurih, madu, selai, susu, coklat, manisan, minuman bersoda, dll.
-
Mengurangi konsumsi makanan sumber lemak dengan menghindari menggoreng dan menggunakan santan kental, mentega dan margarin.
-
Mengutamakan sumber serat yaitu sayuran yang direbus, dikukus dan direbus dengan sedikit minyak, serta buah-buahan utuh tanpa tambahan gula, susu kental manis, susu murni dan santan.
-
Hindari buah berenergi tinggi seperti durian, alpukat, nangka, sawo, mangga, cempedak, pisang dan srikaya.
-
Makan buah sebagai camilan.
-
Tingkatkan asupan cairan (air dan kaldu sayuran) setidaknya sepuluh gelas sehari.
-
Porsi makanan kecil.
-
Mengatur aktivitas fisik