Informasi RS Jakarta

Artikel Kesehatan

Category filter:AllArtikel Kesehatan
No more posts
rawat-inap-web-14.png
04/Oct/2024

Sendi merupakan ruang bertemunya dua tulang atau juga dapat menyatukan tulang yang lebih banyak lagi. Sendi lutut, misalnya, terbentuk antara tulang tungkai bawah (tibia dan fibula) dan tulang paha (femur). Sendi panggul adalah tempat bagian atas tulang paha (kepala femoralis) bertemu dengan bagian cekung panggul (asetabulum). Sendi yang sehat bergerak leluasa dengan mudah tanpa rasa sakit karena jaringan elastis yang halus yang disebut tulang rawan artikular menutupi ujung tulang yang membentuk sendi. Namun jika terjadi kerusakan tulang rawan yang berakhir menjadi peradangan sendi maka akan mengakibatkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak. Kondisi inilah yang disebut Osteoarthritis. Pada kondisi ini, kerusakan terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Karena gesekan ini lama kelamaan akan merusak dan menyebabkan peradangan pada sendi.

Definisi

Osteoartritis terjadi ketika tulang rawan yang melindungi ujung tulang secara bertahap mengalami aus. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kekakuan yang memburuk dari waktu ke waktu, sehingga sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Osteoartritis adalah bentuk artritis yang paling umum. Kondisi ini berkembang perlahan dan paling sering terjadi pada usia paruh baya dan orang tua. Meskipun tidak ada obat untuk osteoarthritis, ada banyak pilihan pengobatan yang tersedia untuk membantu mengelola rasa sakit dan membuat orang tetap aktif.

Sendi adalah tempat ujung dua atau lebih tulang bertemu. Misalnya:

  • Sendi panggul adalah tempat bagian atas tulang paha (kepala femoralis) bertemu dengan bagian panggul yang berlubang (acetabulum).
  • Sendi lutut terbentuk antara tulang paha (tulang paha) dan tulang-tulang tungkai bawah (tibia dan fibula).

Sendi yang sehat meluncur dengan mudah tanpa rasa sakit karena jaringan elastis halus yang disebut tulang rawan artikular menutupi ujung tulang yang membentuk sendi.

Penyebab

Dengan osteoartritis, tulang rawan artikular yang menutupi ujung tulang di sendi secara bertahap hilang. Di mana dulu ada tulang rawan artikular halus yang memungkinkan tulang meluncur dengan mudah satu sama lain ketika sendi ditekuk dan diluruskan, sekarang ada permukaan yang berjumbai dan kasar. Gerakan sendi di sepanjang permukaan yang terbuka ini menyakitkan. Osteoartritis sering mengakibatkan gesekan tulang pada tulang dan biasanya berkembang setelah bertahun-tahun digunakan. Ini mempengaruhi orang-orang yang paruh baya atau lebih tua. Faktor risiko lain untuk osteoartritis termasuk obesitas, cedera sebelumnya pada sendi yang terkena, dan riwayat keluarga osteoartritis.

Gejala

Osteoartritis dapat mempengaruhi sendi apa pun dalam tubuh termasuk sendi tulang belakang. Gejala dapat berkisar dari ringan hingga melumpuhkan. Sendi yang terkena osteoartritis mungkin kaku, menyakitkan, dan meradang. Tanpa tulang rawan, tulang bergesekan langsung satu sama lain saat sendi bergerak. Ini menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Rasa sakit atau nyeri tumpul berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu. Rasa sakit mungkin lebih buruk di pagi hari dan merasa lebih baik dengan aktivitas. Aktivitas yang kuat dapat menyebabkan rasa sakit berkobar. Sendi dapat menegang dan terlihat bengkak, membesar atau “keluar dari sendi.” Benjolan dapat berkembang di atas sendi. Gerakan sendi seperti menekuk, meluruskan, dan memutar mungkin menjadi lebih sulit dan kehilangan gerak mungkin mengikuti. Fragmen tulang rawan yang longgar dapat mengganggu gerakan halus sendi. Sambungan dapat mengunci atau menempel. Ini mungkin berderit, mengklik, membentak, atau membuat suara gerinda (crepitus). Sendi rematik dapat melemah dan sendi penahan beban seperti lutut atau pergelangan kaki dapat tertekuk dan menyerah.

 

Pemeriksaan

  • Riwayat kesehatan lengkap
  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan sinar-X dan  tes laboratorium

Pengobatan

Perawatan Nonsurgical

Perawatan dini dan nonsurgical dapat membantu menjaga mobilitas sendi, meningkatkan kekuatan, dan menghilangkan rasa sakit. Sebagian besar program perawatan menggabungkan modifikasi gaya hidup, pengobatan, dan terapi fisik.

Perubahan Gaya Hidup

Dokter mungkin merekomendasikan istirahat atau perubahan dalam kegiatan untuk menghindari memicu nyeri osteoartritis. Ini mungkin termasuk:

  • Modifikasi dalam lingkungan kerja
  • Beralih dari aktivitas berdampak tinggi (seperti aerobik, berlari, melompat, atau olahraga kompetitif) ke latihan berdampak rendah (seperti peregangan, berjalan, berenang, atau bersepeda)
  • Program penurunan berat badan, jika diperlukan, terutama jika osteoartritis mempengaruhi sendi yang menahan beban (seperti tulang belakang, pinggul, lutut, atau pergelangan kaki)

Obat

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengurangi peradangan.
  • Kadang-kadang, dokter Anda mungkin merekomendasikan agen anti-inflamasi yang kuat yang disebut kortikosteroid, yang disuntikkan langsung ke sendi. Kortikosteroid memberikan bantuan rasa sakit dan pembengkakan jangka pendek.

Terapi Fisik

Program kebugaran seimbang, terapi fisik, dan/atau terapi okupasi dapat meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan jangkauan gerak, mengurangi rasa sakit, dan memperkuat sendi.

Perawatan Non-operasi Lainnya

Perangkat pendukung atau bantu (seperti kawat gigi, belat, perban elastis, tongkat, kruk, atau alat bantu jalan) mungkin diperlukan.

Memberikan kompres es atau kompres panas ke sendi yang terkena untuk waktu yang singkat, beberapa kali sehari.

Pembedahan

Jika perawatan non-operasi tidak menghentikan rasa sakit atau kehilangan efektivitasnya, operasi dapat dipertimbangkan. Keputusan untuk merawat dengan pembedahan tergantung pada:

  • Usia dan tingkat aktivitas Anda
  • Kondisi sendi yang terkena
  • Sejauh mana osteoartritis telah berkembang

Pilihan bedah untuk osteoartritis meliputi:

Artroskopi
Seorang ahli bedah menggunakan instrumen fiberoptik berukuran pensil, fleksibel, (arthroscope) untuk membuat dua atau tiga sayatan kecil untuk menghilangkan taji tulang, kista, lapisan yang rusak, atau fragmen longgar di sendi.

Osteotomi
Tulang panjang lengan atau kaki diselaraskan kembali untuk menghilangkan tekanan dari bagian sendi yang terkena.

Fusi sendi

Seorang ahli bedah menghilangkan sendi dengan mengikat bersama ujung tulang (fusi). Pin, pelat, sekrup, atau batang dapat menahan tulang di tempatnya saat mereka sembuh. Prosedur ini menghilangkan fleksibilitas sendi. Fusi paling sering dilakukan di tulang belakang, tangan, dan kaki.

Penggantian sendi

Seorang ahli bedah mengangkat bagian tulang dan menciptakan sendi buatan dengan komponen logam atau plastik (penggantian sendi total atau artroplasti).

Diagnosis dan pengobatan dini Osteoartritis  dapat membantu menjaga mobilitas sendi, menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan fungsi. Dalam memastikan penanganan yang tepat, segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi & Traumatology, Jakarta Orthopaedic Center, RS Jakarta untuk penanganan yang tepat pada cedera anak. Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

 

 


rawat-inap-web-15.png
03/Oct/2024

Pemeriksaan mata adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan mata. Sejak lahir hingga remaja, mata anak-anak tumbuh dan berubah dengan cepat. Penglihatan bayi baru lahir sebagian besar kabur, tetapi sistem visual berkembang dari waktu ke waktu dan sepenuhnya terbentuk pada masa remaja.  Tapi tahukah anda kapan waktu yang disarankan dalam menjalani pemeriksaan mata pada anak? Lalu pemeriksaan mata lengkap mencakup pemeriksaan apa saja ya? Yuk, kita bahas satu persatu.

Bayi Baru Lahir

Pada bayi baru lahir, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan mata dasar mencakup “red refleks “, blink (berkedip) dan respon pupil . Pada pemeriksaan “red refleks ” dihasilkan ketika kilatan kamera menerangi retina yang kaya darah. Jika mata melihat langsung ke lensa kamera dan warna refleks di kedua mata merah, dalam banyak kasus hal tersebut merupakan indikasi yang baik bahwa retina kedua mata tidak terhalang dan sehat.

Usia 6 hingga 12 bulan

Pemeriksaan kedua harus dilakukan selama tahun pertama kehidupan anak. Skrining ini biasanya dilakukan pada pemeriksaan anak sehat antara 6 dan 12 bulan. Dokter mata anak atau profesional perawatan kesehatan lainnya akan melakukan pemeriksaan mata secara visual, pemeriksaan keselarasan dan gerakan mata yang sehat.

Usia 12 hingga 36 bulan

Berikutnya pada usia 12 hingga 36 bulan seorang anak diperiksa untuk perkembangan mata yang sehat. Mungkin akan dilakukan tes ” photoscreening” yaitu Kamera khusus untuk mengambil gambar mata anak Anda. Gambar-gambar yang dihasilkan akan membantu menemukan penyebab ambliopia (mata malas).

Usia 3 sampai 5 tahun

Antara 3 dan 5 tahun, penglihatan dan keselarasan mata anak harus diperiksa. Ketajaman visual (ketajaman penglihatan, seperti 20/20 misalnya) harus diuji segera setelah anak cukup besar untuk membaca grafik mata. Banyak anak yang agak rabun jauh (hiperopik), tetapi juga dapat melihat dengan jelas meskipun pada jarak yang jauh. Sebagian besar anak tidak memerlukan kacamata atau koreksi penglihatan lainnya. Anak anda harus ditangani lebih lanjut dengan Dokter mata jika pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda : mata tidak sejajar (strabismus), “mata malas” (ambliopia), kelainan refraksi (miopia, hiperopia, astigmatisme) atau masalah fokus lainnya.

Usia 5 tahun ke atas

Pada usia 5 tahun, anak-anak harus di skrining untuk ketajaman visual dan keselarasan. Rabun jauh (miopia) adalah masalah yang paling umum pada kelompok usia ini. Pada kondisi tersebut dapat dikoreksi dengan kacamata. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata yang tidak sejajar atau tanda-tanda masalah mata lainnya. Anak-anak yang diobati dengan terapi hormon pertumbuhan harus menjalani tes mata sebelum dan selama perawatan.

Pelajari cara melindungi penglihatan anak Anda dengan pemeriksaan mata secara teratur saat mereka tumbuh. Mulailah perawatan sesegera mungkin, perawatan dini untuk anak Anda adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk melindungi penglihatan mereka. Informasi dan pendaftaran Klinik Mata Jakarta Aini, Rumah Sakit Jakarta, dapat melalui telp 021 5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.


rawat-inap-web-16.png
02/Oct/2024

Definisi
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (WHO,2000). Oleh karena itu, setiap orang harus memperhatikan jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi (disesuaikan dengan kebutuhan energi harian) dan tingkat aktivitas fisik yang dilakukan. Perhatian lebih harus diberikan pada dua masalah ini, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kelebihan berat badan, adalah wanita, bekerja dalam posisi duduk, tidak menyukai olahraga, dan emosi yang tidak stabil.
Tanda dan gejala
Tanda atau gejala berikut dapat menentukan apakah seseorang mengalami obesitas atau berisiko obesitas, yaitu:
  • Gejala seperti mendengkur dan nyeri pinggul.
  • Terdapat timbunan lemak di dada, leher, wajah, lengan, perut bagian bawah, pinggul, paha, perut bagian atas, pinggang dan perut bagian bawah.
  • Riwayat sosial/psikologis mis. menekankan
  • Dalam keluarga dengan orang tua kelebihan berat badan dan obesitas.
  • Sebelumnya menggunakan obat-obatan seperti obat binaraga, perawatan hormon tertentu, steroid, dan lain-lain.
  • Riwayat tekanan sebelumnya.
Penyebab
Penyebab obesitas dapat dilihat dari bagaimana pola makan dan aktivitas seseorang dalam kesehariannya. Berikut penyebab obesitas :
Pola Makan
  • Makan berlebihan (porsi besar).
  • Frekuensi makan yang sering dan tidak teratur.
  • Kebiasaan ngemil (snack).
  • Makan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat (cepat).
  • Tidak sarapan sehingga menambah porsi makan siang dan/atau malam Anda.
  • Konsumsi makanan yang digoreng, berlemak dan manis.
  • Kurangnya konsumsi sayur dan buah.
Pola Beraktivitas
  • Kebiasaan sering menonton TV, bermain komputer dan game tanpa melakukan kegiatan lain lebih dari 2 jam sehari.
  • Kurang olahraga.
  • Aktivitas fisik yang rutin dilakukan kurang dari 30 menit sehari.
  • Kurangnya aktivitas fisik (misalnya menggunakan mobil daripada berjalan kaki, menggunakan lift daripada tangga, dll.).
Selain kedua faktor di atas, ada faktor lain yang berkontribusi terhadap obesitas, antara lain: Genetika, ketidakseimbangan hormon, perawatan medis tertentu seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, gangguan mental (stres) dan kondisi medis lainnya.
Bagaimana Cara Menentukan Obesitas?
Pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) agara memperoleh nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya akan digunakan dalam menentukan klasifikasi atau derajat obesitas. Rumus penentuan IMT adalah: IMT = Berat Badan (kg) : [Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)]. Pengukuran IMT ini tidak berlaku terhadap ibu hamil, atlit, dan penimbunan cairan yang tidak normal di kaki dan perut. Batas aman lingkar perut untuk pria adalah 90 cm dan wanita adalah 80 cm. Setelah mengukur IMT maka kita dapat menentukan klasifikasi obesitas seseorang.
Pencegahan
Berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mengatasi obesitas :
1. Pola Diet
  • Makan makanan yang bervariasi, sebaiknya setiap makan terdiri dari 4 kelompok makanan(karbohidrat, lauk pauk, sayur dan buah).
  • Utamakan konsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti kelompok padi-padian dan umbi-umbian yaitu 3 – 8 porsi per hari tergantung kepada kebutuhan.
  • Konsumsi protein hewani dan nabati, 2-3 porsi sehari,seperti ikan, tahu, tempe,dll.
  • Konsumsi 3-5 porsi sayuran dan 2-3 porsi buah setiap hari.
  • Batasi asupan lemak, minyak, gula, dan alkohol.
  • Biasakan makan teratur yang terdiri dari 3 kali makan utama (sarapan, makan siang, makan malam) dan 1-2 kali snack.
  • Makan malam dengan porsi lebih sedikit dari sarapan dan makan siang.
  1. Pola Beraktivitas
  • Tingkatkan aktivitas fisik minimal 1jam sehari.
  • Membatasi aktivitas seperti televisi, permainan komputer, dan permainan video.
  • Membatasi tidur berlebihan.
  • Olahraga minimal 2-3 kali seminggu selama 30-50 menit olahraga.
  • Disarankan agar latihan fisik bersifat aerobik, seperti: berjalan cepat, lari, aerobik dan treadmil.
Penatalaksanaan Obesitas
  1. Mengatur pola makan
Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang direkomendasikan oleh organisasi dunia adalah diet rendah energi seimbang yang mengurangi energi sebesar 500-1000 kkal dari kebutuhan harian:
  • Kurangi konsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, jagung, kentang dan biji-bijian.
  • Hindari konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue manis dan gurih, madu, selai, susu, coklat, manisan, minuman bersoda, dll.
  • Mengurangi konsumsi makanan sumber lemak dengan menghindari menggoreng dan menggunakan santan kental, mentega dan margarin.
  • Mengutamakan sumber serat yaitu sayuran yang direbus, dikukus dan direbus dengan sedikit minyak, serta buah-buahan utuh tanpa tambahan gula, susu kental manis, susu murni dan santan.
  • Hindari buah berenergi tinggi seperti durian, alpukat, nangka, sawo, mangga, cempedak, pisang dan srikaya.
  • Makan buah sebagai camilan.
  • Tingkatkan asupan cairan (air dan kaldu sayuran) setidaknya sepuluh gelas sehari.
  • Porsi makanan kecil.
  1. Mengatur aktivitas fisik
Tingkatkan aktivitas fisik secara terus menerus minimal 1 jam sehari. Kombinasi latihan fisik aerobik (bersepeda, jogging, berenang dan golf) dan anaerobik (latihan pernapasan, karate, lompat tinggi dan angkat berat) 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60 menit, dan intensitasnya sesuai dengan denyut nadi maksimal berdasarkan umur dan kemampuan (intensitas dinaikkan secara bertahap).
Jangan ragu untuk berkonsultasi seputar kesehatan gizi kamu kepada Dokter Spesialis Gizi Klinik, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

Tahukah-Kamu.png
28/Apr/2023

Beberapa waktu belakangan ini Indonesia tengah dilanda cuaca panas yang tidak biasa dan kondisi ini dibenarkan menurut laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca panas yang tidak biasa terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Untuk kamu semua yang akan beraktivitas di luar ruangan agar dapat mengantisipasi kondisi ini, karena suhu panas yang menyengat tidak hanya menyebabkan badan menjadi lemas dan tidak nyaman, tetapi juga dapat mengakibatkan tubuh rentan terserang berbagai penyakit.

Lalu apakah cuaca panas ini dapat berbahaya bagi kesehatan? dan upaya apa saja yang perlu dilakukan agar terhindar dari gangguan kesehatan akibat cuaca panas? Yuk, simak pembahasannya berikut!

Bahaya Cuaca panas

Cuaca panas dapat membuat tubuh mudah lelah, kekurangan cairan bahkan bisa sampai terjadi heat stroke. Salah satu yang perlu di waspadai akibat cuaca panas ini adalah Heat stroke. Heat Stroke merupakan kondisi paling serius pada tubuh akibat cuaca panas. Pada kondisi ini tubuh tidak lagi dapat mengontrol suhu didalamnya sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh dengan cepat, tubuh tidak dapat berkeringat, serta tubuh tidak mampu menurunkan suhunya kembali. Saat serangan panas terjadi, suhu tubuh dapat naik hingga 41⁰C atau lebih tinggi dalam waktu 10 hingga 15 menit. Heat stroke dapat berakibat terjadinya cacat permanen atau kematian jika orang tersebut tidak mendapatkan penanganan segera.

Gejala Heat Stroke antara lain :

  • Keringat berlebih
  • Kulit terasa panas dan kering
  • Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat
  • Kulit terlihat pucat
  • Kram pada kaki maupun abdomen
  • Mual, muntah, pusing
  • Produksi Urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat

Penanganan Awal Heat Stroke

  • Pindahkan korban ke tempat dingin atau ruangan ber-AC dan lepaskan pakaian luar.
  • Dinginkan korban dengan cepat dengan air dingin, jika memungkinkan basahi kulit dan tempatkan kain basah dingin di kulit
  • Tempatkan kain basah atau es dingin di kepala, leher, ketiak, dan selangkangan; atau rendam pakaian dengan air dingin.
  • Sirkulasikan udara di sekitar korban untuk mempercepat pendinginan.
  • Pantau suhu badan dan lanjutkan tindakan awal diatas sampai suhu badan korban turun dibawah 38 °C.
  • Segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk pertolongan lebih lanjut.

Tips Hadapi Cuaca Panas Tak Biasa

Agar terhindar dari dampak cuaca panas ketika sedang atau sering berada diluar ruangan, maka diperlukan upaya yang perlu dilakukan terutama ketika sedang beraktivitas di luar ruangan. Berikut tips dan cara menghadapi cuaca panas tak biasa :

  • Jangan menunggu sampai haus, segera minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Hindari minuman yang mengandung kafein, minuman energi, minuman alkohol dan minuman manis
  • Hindari sinar matahari langsung, segera gunakan topi atau payung
  • Kenakan pakaian yang ringan dan longgar
  • Hindari memakai pakaian berwarna gelap agar tidak menyerap panas
  • Lindungi diri Anda dari paparan sinar matahari antara pukul 11.00-15.00.
  • Jangan tinggalkan siapa pun di dalam kendaraan yang diparkir dengan jendela terbuka atau tertutup
  • Gunakan tabir surya/sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup pakaian sebelum keluar rumah.

Meskipun suhu panas yang terjadi merupakan suatu siklus yang biasa dan dapat terjadi setiap tahun. Namun demikian sebaiknya tetap waspada dan menjaga kondisi tubuh untuk mengurangi dampak dari cuaca panas, baik ketika di dalam maupun di luar ruangan. Jika mengalami tanda/gejala heat stroke akibat cuaca panas yang tidak biasa, segera konsultasikan kepada Dokter Spesialis Rumah Sakit Jakarta. Untuk informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via WhatsApp 0815 8551 2655.


image-1.png
28/Mar/2023

Banyak diantara kita pasti pernah mendengar penyakit usus buntu, Yup! Penyakit usus buntu atau dalam istilah medis dikenal Appendicitis merupakan suatu kondisi terjadinya peradangan pada usus buntu. Jika kamu sering mengeluh sakit perut parah hingga menghambat aktivitas harian, bisa jadi ini adalah ciri-ciri dan gejala dari usus buntu dan perlu diketahui bahwa penanganan yang tepat pada kondisi ini adalah operasi pengangkatan usus buntu sesegera mungkin.
Tapi jangan khawatir dulu, saat ini terdapat alternatif pembedahan yang lebih minimal dari segi risiko infeksi, nyeri maupun lebih kecilnya sayatan luka operasi, Tindakan ini dikenal dengan Laparascopy Appendictomy. Lalu seperti apa sih gambaran tindakan tersebut dan apa saja keuntungannya dibandingkan dengan metode lainnya? Yuk, simak penjelasannya berikut.

Pengertian

Usus buntu adalah organ berbentuk kantong berukuran 5–10 cm yang tersambung ke usus besar dan letaknya berada di bawah dan di sebelah kanan pusar Anda. Usus buntu yang mengalami peradangan dikenal dengan Penyakit usus buntu atau apendiks. Pada kondisi ini, hampir dipastikan operasi pengangkatan usus buntu perlu dilakukan. Berdasarkan sumber dari sebuah penelitian pada tahun 2012 menyebutkan bahwa usus buntu dapat memberikan perlindungan bagi bakteri baik yang menjaga usus tetap sehat. Namun demikian, mengangkat organ ini sebagian atau keseluruhan tidak secara siginifikan mempengaruhi proses pencernaan.

Penyebab

Penyebab pasti radang usus buntu atau Apendisitis adalah sumbatan oleh berbagai benda, termasuk feses maupun benda yang sangat kecil. Apendisitis juga dapat disebabkan oleh bakteri atau parasit. Dalam kasus yang jarang terjadi, tumor juga dapat menyebabkan radang usus buntu. Saat benda yang masuk tidak dikeluarkan atau usus buntu terus terhalangi, lapisan usus buntu menjadi lebih aktif dalam melakukan sekresi, yang dapat mengakibatkan pembengkakan. Ketika usus buntu membengkak dan pasokan darah ke organ tersebut berkurang, jaringan akan mengalami nekrosis atau mati.

Gejala

Peradangan usus buntu umumnya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan bawah. Jika dibiarkan, penyakit usus buntu dapat menyebabkan usus buntu pecah dan berisiko menyebabkan infeksi rongga perut (peritonitis) atau penyakit yang sangat serius atau bahkan kematian. Berikut beberapa tanda-tanda usus buntu yang biasanya muncul :
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Pembengkakan perut
  • Kesulitan mengeluarkan gas perut
  • Perut kembung
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Kram parah
  • Bau mulut
  • Nyeri pada rektum, punggung bagian bawah, atau bagian perut manapun

Penanganan Usus Buntu : Laparascopy Appendictomy

Dalam menangani usus buntu, diperlukan tindakan pengangkatan usus buntu dengan cara operasi/pembedahan. Operasi usus buntu atau dikenal dengan tindakan Appendictomy, dapat dilakukan melalui 2 cara :
  • Laparoskopi/ bedah (sayatan) minimal
  • Laparotomi/bedah terbuka
Laparascopy Appendictomy merupakan metode alternatif dari bedah terbuka pada usus buntu, karena sayatan yang dilakukan lebih kecil dibandingkan bedah terbuka. Gambaran Prosedur Laparascopy Appendictomy adalah sebagai berikut :
  • Pasien berbaring di meja operasi dalam posisi telentang
  • Dilakukan prosedur anestesi umum/ bius total.
  • Dokter bedah membuat 1–3 sayatan kecil di sekitar pusar, sebagai akses masuk alat yang akan digunakan
  • Memasukkan selang kecil ke salah satu sayatan yang telah dibuat untuk menyalurkan gas karbon dioksida.
  • Memasukkan laparoskop melalui sayatan yang lain dan memeriksa kondisi organ dalam perut
  • Mengarahkan laparoskop ke usus buntu, mengevaluasi keadaan usus buntu, dan melakukan persiapan untuk memotong usus buntu
  • Mengikat usus buntu dengan dibantu alat bedah lain, kemudian memotong dan mengangkatnya.
  • Mengeluarkan gas karbon dioksida, laparoskop, dan alat bedah lain yang digunakan pada prosedur ini usai usus buntu diangkat
  • Menutup luka bekas sayatan dengan jahitan atau staples bedah, kemudian menutupnya dengan perban atau plester bedah.
Keuntungan Laparascopy Appendictomy
  • Nyeri setelah operasi lebih ringan
  • Risiko infeksi lebih kecil
  • Masa pemulihan lebih cepat
  • Bekas luka lebih kecil
Jika dirasakan tanda/gejala dari usus buntu, sebaiknya segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Spesialis Bedah, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

WhatsApp-Image-2023-03-13-at-11.19.41.jpeg
13/Mar/2023

Wajah merupakan bagian tubuh yang terbuka dan mudah mengalami trauma, sehingga cedera wajah merupakan jenis cedera yang paling sering terjadi. Tulang wajah memiliki sinus yang membentuk karakter wajah seseorang dan merupakan penyangga yang melindungi otak dari pukulan langsung. Bantalan terbesar berada di bagian tengah wajah, dan tempat sebagian besar sinus berada. Bila benturan terjadi pada bagian bawah dari wajah, maka secara otomatis otak mendapat perlindungan paling maksimal dikarenakan daya yang datang ke otak telah dihambat oleh hampir seluruh bantalan pada wajah. Trauma tulang wajah (maksilofasial) paling sering disebabkan oleh kecelakaan lalulintas dan perkelahian, sehingga umumnya merupakan kasus multi-trauma. Lalu apa saja sih jenis trauma pada tulang wajah (maksilofasial) dan bagaimana penanganan yang tepat? Simak penjelasannya berikut!

Pengertian

Trauma Maksilofasial merupakan suatu cedera yang mengenai wajah dan jaringan sekitarnya. Trauma pada jaringan maksilofasial dapat mencakup jaringan lunak dan jaringan keras. Yang dimaksud dengan jaringan lunak wajah adalah jaringan lunak yang menutupi jaringan keras wajah, seperti kulit, lemak, otot. Sedangkan yang dimaksud dengan jaringan keras wajah adalah tulang kepala yang terdiri dari : Dentoalveolar, tulang maksila (rahang atas), tulang mandibula (rahang bawah).

Penyebab

Trauma wajah pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, diikuti oleh perkelahian dan akibat berolahraga serta jatuh. Tulang pipi dan rahang adalah tulang yang paling sering retak selama serangan. Kecelakaan mobil menyebabkan patah tulang yang sering mengenai bagian tengah wajah, terutama pada pasien yang tidak menggunakan sabuk pengaman. Penyebab penting lainnya dari trauma wajah termasuk luka tusukan, kekerasan dalam rumah tangga, dan pelecehan anak dan orang tua.

Gejala dan Tanda

Trauma Maksilofasial memiliki gejala dan tanda berupa :
  • Dislokasi, berupa berubahnya posisi yg menyebabkan maloklusi terutama pada fraktur mandibula.
  • Pergerakan yang abnormal pada sisi fraktur.
  • Rasa nyeri pada sisi fraktur.
  • Perdarahan pada daerah fraktur yang dapat menyumbat saluran napas.
  • Pembengkakan dan memar pada sisi fraktur sehingga dapat menentukan lokasi daerah fraktur.
  • Krepitasi berupa suara pada saat pemeriksaan akibat pergeseran.
  • Laserasi yg terjadi pada daerah gusi, mukosa mulut dan daerah sekitar fraktur.
  • Diskolorisasi atau perubahan warna pada daerah fraktur akibat pembengkakan.
  • Numbness, terjadi kelumpuhan dari bibir bawah, biasanya bila fraktur terjadi dibawah nervusalveolaris.
  • Pada fraktur orbita dapat dijumpai penglihatan kabur atau ganda, penurunan pergerakan bola mata dan penurunan visus.

Jenis Trauma Maksilofasial

Trauma Dentoalveolar
Pada trauma dentoalveolar, trauma dapat terjadi dan mengenai dental atau melibatkan gigi saja, sedangkan dapat juga mengenai pada bagian dentolaveolar yaitu bagian gigi dan tulang penyangga.
Trauma Maxilla (Rahang Atas)
Trauma tulang rahang atas terjadi pada sepertiga tengah wajah, dapat dikelompokkan sebagai Le Fort I, II, atau III, dengan pejelasan sebagai berikut :
  • Fraktur Le Fort I adalah jenis fraktur yang paling sering terjadi menyebabkan terpisahnya prosesus alveolaris dan langit-langit keras dari seluruh rahang atas. Trauma ini menyebabkan rahang atas mengalami pergerakan.
  • Fraktur Le Fort II biasa juga disebut dengan fraktur piramidal. Pada kondisi ini terjadi pembengkakan disekitar mata, disertai juga dengan memar yang terlihat seperti racoon sign.
  • Fraktur Le Fort III atau disebut juga fraktur tarnsversal yang menggambarkan adanya disfungsi kraniofasial. Kondisi ini terjadi pemisahan dari semua tulang wajah dari dasar tengkorak dengan fraktur simultan dari zygoma, rahang, dan tulang hidung. Kondisi ini mengakibatkan remuknya wajah serta adanya mobilitas tulang zygomatikomaksila kompleks dan keluarnya cairan otak dan sumsum tulang belakang, pembengkakan dan memar di sekitar mata.
Trauma Mandibula
Trauma mandibula, terjadinya kerusakan atau terputusnya kontinuitas tulang rahang bawah. Hal ini dapat terjadi di beberapa lokasi sekunder dengan bentuk U-rahang dan leher condylar lemah. Fraktur sering terjadi bilateral di lokasi terpisah dari lokasi trauma langsung. Patah tulang alveolar: Ini dapat terjadi dalam isolasi dari kekuatan rendah energilangsung atau dapat hasil dari perpanjangan garis fraktur melalui bagian alveolar rahang atas atau rahang bawah.

Penanganan

Penatalaksanaan awal dokter saat dijumpai kecurigaan trauma maksilofasial yaitu meliputi:
  1. Pemeriksaan kesadaran pasien.
  2. Pemeriksaan fisik terutama wajah pasien secara cermat : Apakah asimetris atau tidak, apakah hidung dan wajahnya menjadi lebih pipih, atau apakah ada Hematoma.
  3. Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan radiografis untuk memperjelas suatu diagnosa klinis serta untuk mengetahui letak fraktur. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium.
  4. Tindakan operatif pada jaringan lunak, tindakan yang dilakukan adalah penjahitan luka sedangkan untuk jaringan keras (tulang) dilakukan pemasangan implant seperti plate dan screw untuk menyatukan adanya patahan tulang.
Penanganan fraktur sebaiknya dilakukan secepat mungkin, penundaan perawatan akan berakibat pada kalsifikasi tulang pada posisi yang salah dan juga meningkatkan resiko infeksi. Segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut & Maksilofasial, Jakarta Dental Clinic, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via WhatsApp 0815 8551 2655.

 

 

 

 

 


Ankle-2.png
22/Feb/2023

Keseleo/ terkilir di pergelangan kaki merupakan cedera yang cukup umum terjadi saat kita beraktivitas seperti berjalan ataupun berolahraga. Istilah keseleo/terkilir dalam dunia medis disebut Ankle Sprain. Kebanyakan orang menganggap kondisi ini tidak memerlukan bantuan medis, sehingga frekuensi kejadian berulang dapat terjadi dan mengakibatkan cedera yang lebih parah. Lalu apa saja dampak yang bisa terjadi jika terus dibiarkan? dan bagaimana penanganan yang tepat agar cedera tidak semakin parah? Mari kita bahas satu persatu!

Pengertian

Cedera Ankle atau biasa dikenal dengan istilah keseleo pada pergelangan kaki adalah cedera umum yang dapat terjadi saat beraktivitas, namun cedera ini dapat membuat penderitanya sulit untuk beraktivitas seperti biasa. Keseleo pergelangan kaki terjadi ketika ligamen atau jaringan ikat yang menopang pergelangan kaki mengalami cedera. Ligamen sendiri berfungsi untuk menjaga kestabilan sendi dan mencegah gerakan yang berlebihan. Tingkat keparahan keseleo dapat sangat bervariasi tergantung pada jumlah dan sejauh mana ligamen yang cedera/robek.

Penyebab

Cedera Ankle atau keseleo dapat terjadi secara tak terduga saat kita beraktivitas. Penyebab utama cedera Ankle adalah perenggangan pergelangan kaki yang menyebabkan ligamen luka. Hal tersebut terjadi saat kaki dalam  diputar ke dalam atau dipelintir, seperti saat Anda:
  • Berjalan atau berlari di permukaan yang tidak rata
  • Jatuh atau tersandung
  • Saat berolahraga seperti olahraga bola basket, tenis, sepak bola, dan futsal

Tanda & Gejala

Gejala Cedera Ankle atau keseleo mirip dengan patah tulang dan memerlukan penanganan yang cepat. Biasanya gejala yang dirasakan, antara lain :
  • Nyeri, baik saat istirahat maupun saat beraktivitas,
  • Terjadi pembengkakan disekitar lokasi cedera
  • Tampak Memar
  • Ketidakstabilan pergelangan kaki

Klasifikasi

Ketika terjadi cedera biasanya dokter akan memeriksa dan menentukan tingkat keseleo untuk membantu mengembangkan rencana perawatan. Keseleo dinilai berdasarkan seberapa banyak kerusakan yang terjadi pada ligamen. Berikut kategori atau tingkatan Cedera Ankle, antara lain :
Grade 1
  • Sedikit peregangan dan robekan mikroskopis dari serat ligamen
  • Mild tenderness, memar, dan bengkak di sekitar pergelangan kaki
  • Biasanya tidak ada rasa sakit dengan menahan beban
  • Tidak ada ketidakstabilan pada pemeriksaan
Grade 2
  • Robekan sebagian ligamen
  • Moderate tenderness, memar, dan bengkak di sekitar pergelangan kaki
  • Nyeri ringan dengan berat badan
Grade 3
  • Robekan total ligamen
  • Significant tenderness, memar, dan pembengkakan di sekitar pergelangan kaki
  • Rasa sakit yang parah dengan menahan beban
  • Ketidakstabilan substansial pada pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
  • Observasi
Melihat pergelangan kaki yang terluka dan membandingkannya dengan pergelangan kaki yang lain
  • Palpasi
Menekan dengan lembut sekitar pergelangan kaki untuk menentukan ligamen mana yang terluka.
  • Tes Range of Motion
Tes untuk menggerakkan pergelangan kaki ke arah yang berbeda.
  • Tes Stabilitas
Memanipulasi atau menarik pergelangan kaki ke beberapa arah secara terkontrol untuk menilai stabilitas sendi pergelangan kaki.
Dokter akan menentukan tingkat keparahan keseleo pergelangan kaki berdasarkan jumlah pembengkakan, rasa sakit, memar, dan stabilitas.
Tes Pencitraan
Pemeriksaan lebih lanjut yang mungkin dianjurkan dapat berupa, foto Rontgen, MRI, USG, atau CT scan. Namun tes pencitraan ini tidak selalu diperlukan untuk memastikan diagnosis cedera engkel. Tes ini biasanya direkomendasikan jika dokter ingin mengecek ada tidaknya kasus patah tulang.

Pengobatan

  • Non Surgical Treatment
RICE Protocol
  • Rest
Istirahatkan pergelangan kaki dengan tidak berjalan atau kembali berolahraga.
  • Ice
Kompres dengan es untuk menjaga pembengkakan tetap rendah. Ini dapat digunakan selama 20 hingga 30 menit, tiga atau empat kali sehari. Jangan mengoleskan es langsung ke kulit Anda.
  • Compress
Pembalut kompresi, perban, atau ace-wrap akan melumpuhkan dan menopang pergelangan kaki Anda yang terluka. Kompresi juga dapat membantu mengatasi pembengkakan.
  • Elevate
Angkat pergelangan kaki Anda di atas tingkat jantung Anda sesering mungkin selama 48 jam pertama. Elevasi juga membantu mengendalikan pembengkakan.
Obat-obatan
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu mengendalikan rasa sakit dan pembengkakan. Obat tersebut meningkatkan fungsi dengan mengurangi pembengkakan dan mengendalikan rasa sakit, mereka adalah pilihan yang lebih baik untuk keseleo ringan daripada obat nyeri narkotika.
Terapi fisik. Latihan rehabilitasi selama fase 2 dan 3 pemulihan digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan proprioception (keseimbangan).
  • Surgical Treatment
Minimally Invasive Surgery
Teknik operasi dalam memperbaiki pergelangan kaki dengan sayatan yang sangat kecil dan dipandu dengan alat sinar-X/ C-ARM. Teknik ini memiliki keunggulan karena waktu pemulihannya yang lebih cepat, bekas luka yang lebih kecil, dan berkurangnya penggunaan opioid pasca operasi.
Pembedahan dilakukan dengan sayatan minimal pada struktur di sekitarnya
Keunggulannya :
  • Cedera minimal pada jaringan yang berdekatan
  • Mengurangi morbiditas pasca operasi
  • Peningkatan kemajuan rehabilitasi
Tanpa pengobatan dan rehabilitasi yang tepat, keseleo parah kronis atau tidak diobati dapat melemahkan pergelangan kaki Anda, sehingga kemungkinan besar Anda akan melukainya lagi. Keseleo pergelangan kaki yang berulang dapat menyebabkan masalah jangka panjang, termasuk nyeri pergelangan kaki kronis, radang sendi dan ketidakstabilan. Untuk penanganan yang tepat, segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Spesialis Bedah Ortopedi & Traumatologi, Jakarta Ortopedic Center, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.
 

e72d8bb67e160ec9.jpg
30/Jan/2023

Mata adalah salah satu indera yang penting, hampir 80% informasi diserap melalui sistem visual. Namun fungsi visual juga rentan terhadap berbagai gangguan/ kelainan dari yang ringan sampai yang dapat berakibat kebutaan. Oleh karena itu, upaya mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan perlu mendapat perhatian. Salah satu penyakit mata yang menyerang saraf penglihatan sehingga dapat menyebabkan kebutaan secara permanen adalah Glaukoma.
Apabila ditinjau dari segi kelainan anatomisnya ada yang disebut dengan Glaukoma sudut terbuka dan Glaukoma sudut tertutup. Pada sudut terbuka biasanya dapat terjadi secara kronis dan seringkali tanpa gejala, tekanan pada bola mata biasanya tidak terlalu tinggi. Untuk sudut tertutup, tekanan di dalam bola mata sangat tinggi, menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat merusak saraf optik dan akhirnya menyebabkan kebutaan.
Salah satu tindakan yang dapat menangani penyakit glaukoma sudut tertutup akut adalah tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI). Mau tahu lebih jelas seperti apa sih tanda dan gejala penyakit glaukoma sudut tertutup akut? Dan bagaimana gambaran tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI)? Yuk, kita simak penjelasannya berikut!

Apasih Glaukoma Sudut Tertutup Akut?

Glaukoma sudut tertutup akut merupakan kondisi terjadinya peningkatan tekanan mata yang mendadak, yang menyebabkan kerusakan saraf optik, dan mengancam kehilangan penglihatan dalam waktu singkat. Peningkatan tekanan mata ini dapat terjadi secara tiba-tiba (serangan akut penutupan sudut) atau secara bertahap dari glaukoma kronis menjadi glaukoma akut. Dan ada juga bentuk prekursor penyakit di mana sudutnya tertutup/sempit tetapi tekanan mata belum tinggi dan saraf optik belum terpengaruh.

Tanda & Gejala

Galukoma sudut tertutup primer akut memiliki gejala yang cukup khas. Serangan ini terjadi diakibatkan oleh peningkatan Tekanan intraokular secara cepat yang diakibatkan oleh blok trabecular meshwork mendadak oleh iris yang luas. Kebanyakan glaukoma serangan sudut tertutup akut adalah unilateral, hanya 5% sampai 10% terjadi bilateral. Pada glaukoma serangan sudut tertutup akut, secara umum keluhan terjadi secara mendadak dan berat , meliputi :
  • Pandangan yang kabur/berkabut
  • Terdapat pelangi/ lingkaran cahaya setiap menatap objek yang bercahaya
  • Nyeri pada bola mata, disebabkan oleh ekspansi jaringan okular, termasuk kornea, iris dan seluruh bola mata.
  • Sakit kepala terutama pada bagian depan pada sisi mata yang bersangkutan dengan derajat yang bervariasi,
  • Nyeri kepala pada umumnya muncul bersamaan dengan munculnya nyeri bola mata sebagai bentuk dari nyeri yang menjalar
  • Mual dan muntah, merupakan karakter gejala dari peningkatan Tekanan intraokular
  • Ukuran pupil kiri dan kanan menjadi berbeda
  • Mendadak kehilangan penglihatan

Penanganan Glaukoma Sudut Tertutup

Pada penyakit glaukoma sudut tertutup akut penanganannya adalah dengan tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI). Tindakan ini dilakukan menggunakan laser dengan cara membentuk lubang kecil di bagian iris mata yang bertujuan untuk meningkatkan aliran keluar cairan di organ penglihatan. Pada mata sebelahnya juga dilakukan tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI) untuk mencegah terjadinya serangan akut glaukoma pada mata tersebut.
Laser Periferal Iridotomy (LPI)  dilakukan sebagai tindakan pencegahan pada pasien dengan kondisi :
  • Sudut menyempit sehingga tidak berkembang menjadi sudut tertutup menyempit
  • Dispersi pigmen, kondisi yang ditandai dengan pigmen iris mengelupas dan menyebar di sepanjang ruang anterior mata. Bila tidak diperiksa dan diobati, kondisi ini dapat berujung pada glaukoma pigmentasi.
Laser Periferal Iridotomy (LPI) dilakukan dengan mengurangi tekanan intraokular, sehingga penyempitan pupil menjadi normal. Pengawasan terhadap tekanan intraokular diperlukan selama beberapa jam pasca iridotomi dan pasien perlu diberikan suntikan kortikosteroid untuk mencegah peradangan mata. Pasien akan diminta menjalani pemeriksaan lapang pandang untuk mengenali kerusakan pada saraf optik dan bagian-bagian lain di sekitar mata. Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan hampir seluruh pasien akan selamat dari kebutaan parsial maupun total.

Gambaran Prosedur Laser Peripheral Iridotomy (LPI)

Laser Periferal Iridotomy (LPI) tidak langsung dilaksanakan pada pasien yang terdiagnosis sudut tertutup akut. Pertama, pembengkakan kornea harus disembuhkan dan dokter perlu memastikan bahwa tekanan intraokular telah benar-benar berkurang sebelum pasien menjalani prosedur ini. Prosedur Laser Periferal Iridotomy (LPI) secara singkat digambarkan sebagai berikut :
  • Tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI) dilakukan di ruang poliklinik
  • Sekitar setengah jam sebelum prosedur, diberikan obat tetes mata yang membuat pupil mengecil.
  • Tepat sebelum prosedur, dilakukan pemberian tetes anestesi pada permukaan mata.
  • Pasien duduk di depan mesin laser yang mirip dengan mikroskop, kemudian lensa khusus akan ditempatkan di permukaan mata untuk dilakukan laser.
  • Prosedur ini biasanya memakan waktu 5-10 menit dan beberapa pasien mungkin mengalami nyeri ringan.
  • Setelah tindakan, pasien akan diberikan obat tetes untuk mengurangi peradangan dan diperbolehkan pulang.
Laser Peripheral Iridotomy (LPI) merupakan tindakan  yang cukup  sederhana,  aman dan  ampuh sebagai   terapi   definitif   pada   glaukoma   primer   sudut   tertutup. Jika ditemui tanda dan gejala serupa, jangan ragu untuk segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Spesialis Mata Sub Spesialis Glaukoma, Klinik Mata Jakarta Aini, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

Picture1-1.jpg
30/Dec/2022

Diastema merupakan masalah yang umumnya tidak menyenangkan dan muncul pada gigi permanen dewasa sehingga dapat mempengaruhi senyum pasien dan menjadi perhatian bagi estetika.  Sekarang kamu tidak perlu khawatir lg, karena ternyata pada kondisi ini ada solusinya lho! dan juga tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk bisa diperbaiki. Mau tahu lebih lanjut ? Yuk, simak penjelasan selengkapnya.
Central Diastema atau dikenal dengan Gigi Renggang adalah Celah antara dua gigi seri (gigi depan) yang berjarak >0,5 mm baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Diastema terdapat dua jenis, yaitu single diastema dan multiple diastema. Diastema tunggal berarti hanya ada satu celah diantara gigi yang renggang. Sedangkan Diastema multipel, di sisi lain terdapat dua atau lebih celah pada gigi yang renggang. Gigi renggang yang berada di antara gigi depan rahang atas bernama diastema sentral. Baik diastema tunggal maupun diastema multipel, keduanya dapat terjadi pada rahang atas ataupun rahang bawah.
Banyak faktor sebagai penyebab terjadinya suatu diastema sentral. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan bahwa prevalensi terjadinya diastema sentral berkisar antara 1,6% – 25,4% pada orang dewasa dan lebih sering lagi pada anak-anak, mendekati 98% pada usia 6 tahun, 49% pada usia 11 tahun dan 7% pada usia 11-18 tahun. Lebih sering terdapat pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Berdasarkan pada ras lebih banyak pada orang kulit hitam dibandingkan dengan kulit putih, asia dan hispanik.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya celah, antara gigi ;
  • Ukuran gigi dan rahang yang tidak sepadan, kebiasaan mengisap ibu jari
  • Kebiasaan menekan gigi dengan menggunakan lidah
  • Gusi yang tidak tumbuh dengan normal.
Penanganan untuk mengatasi diastema sentral/ gigi renggang tergantung pada faktor penyebabnya. Beberapa pilihan perawatan gigi renggang pada orang dewasa, yaitu :
  • Pemakaian behel (kawat gigi)
Salah satu penyebab diastema adalah ketidaksesuaian antara ukuran gigi dan rahang akibat kelainan bawaan. Bila penyebabnya dari faktor keturunan, gigi yang biasanya berukuran normal, namun rahang lebih lebar dari biasanya. Atau pada orang memiliki rahang yang normal, namun ukuran giginya lebih kecil dari biasanya. Cara merawat gigi renggang akibat faktor ini adalah dengan menggunakan bracket atau kawat gigi. Maka dianjurkan untuk menggunakan kawat gigi setelah perawatan gigi. Ini mencegah gigi kembali ke posisi semula. Biasanya dokter gigi melakukan penilaian setiap 3 bulan sekali.
  • Pembuatan crown atau veneer
Cara lain untuk merawat gigi renggang adalah dengan menggunakan veneer gigi direct dan indirect. Seperti kebanyakan prosedur veneer gigi, permukaan depan gigi perlu dilakukan pengasahan. Dengan veneer direct, dokter gigi langsung menyiapkan veneer dari bahan komposit agar bisa dilakukan dalam satu kali kunjungan. Sedangkan pada veneer indirect, dilakukan pencetakan gigi kemudian akan dikirim ke laboratorium gigi. Jika sudah siap, akan ditempelkan pada gigi dengan perekat khusus, oleh karena itu memerlukan 2 kali kunjungan.
  • Penambalan pada celah gigi
Cara ini sama seperti penambalan pada gigi berlubang tetapi ditambahkan dengan penggunaan separator untuk membentuk tepi yang rapi dan bagus. Bahan tambalan yang digunakan mempunyai warna yang menyerupai gigi asli, sehingga dapat menutup celah gigi sekaligus memperbaiki estetiknya. Penambalan dapat dilakukan jika tidak ada penghalang, seperti perlekatan frenulum yang tinggi atau kebiasaan buruk yang mendasari terjadinya gigi renggang. Untuk tambalan gigi dengan bahan komposit sangat aman, relatif terjangkau, dan bisa dikerjakan dalam satu kali kunjungan.
Untuk menentukan perawatan yang tepat sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada Dokter Gigi Spesialis di Jakarta Dental Clinic, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

WhatsApp-Image-2022-12-15-at-11.01.06-1.jpeg
15/Dec/2022

Kesehatan dan kecantikan kulit tentunya sangat diinginkan hampir seluruh wanita, contohnya memiliki kulit wajah cerah, halus, dan bercahaya. Untuk mencapainya, banyak usaha yang bisa dilakukan, salah satunya dengan melalui prosedur perawatan kulit. Perawatan kulit bertujuan untuk membantu merawat, membersihkan, serta mencerahkan kulit wajah agar terlihat sehat dan lebih bercahaya. Namun, dari sekian banyak pilihan perawatan, kita harus bijak untuk memilih perawatan apa yang sesuai dengan kebutuhan kulit kita. Nah, ternyata ada salah satu perawatan yang dapat dilakukan oleh semua orang, yaitu Mikrodermabrasi. Yuk kita bahas lebih dalam bagaimana cara kerja dan manfaat dari Mikrodermabrasi!

Apasih Mikrodermabrasi?

Prosedur peremajaan kulit non-invasif yang mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit, menggunakan mikrokristal yang aman dan bebas alergi.
Prosedur ini membersihkan kulit untuk membuat kulit mengelupas, membersihkan pori-pori, dan membersihkan minyak dan kotoran. Hasilnya akan membuat kulit Anda lebih halus dan bersih.

Siapa yang Perlu Menjalani Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi dapat meremajakan kulit dengan menghilangkan atau menutupi noda yang sering muncul pada wajah, seperti:
  • Age spot, atau bintik-bintik gelap yang berkaitan dengan usia
  • Komedo
  • Hiperpigmentasi, atau bercak kulit yang gelap dan berbeda dengan kulit di sekitarnya
  • Strecth mark
  • Kulit terlihat kusam dan lelah
  • Garis halus
  • Keriput
  • Pori-pori besar
  • Jerawat dan bekas jerawat
  • Rosacea, atau radang kulit kronis yang menyebabkan kemerahan dan iritasi pada kulit

Hasil yang diharapkan dari Prosedur Mikrodermabrasi

Selain menghilangkan bekas luka dan tanda-tanda penuaan serta kerusakan kulit, mikrodermabrasi juga dapat membuat kulit  lebih sehat dan kuat. Kulit yang baru tumbuh setelah perawatan mengandung lebih banyak elastin dan kolagen. Kedua protein ini dapat membuat kulit  lebih kencang dan kuat.
Mikrodermablasi meningkatkan produksi kolagen dan dapat membuat wajah anda  terlihat lebih kencang dan lebih muda.

Gambaran Prosedur Mikrodermabrasi

Mikrodermablasi dilakukan dengan menyemprotkan  tetesan kristal mikro atau kristal aluminium oksida ke permukaan kulit. Selanjutnya, kristal mikro akan digunakan untuk menghilangkan lapisan atas kulit (epidermis). Hal ini akan membuat tubuh mengira kulit rusak, sehingga tubuh segera mengganti kulit dengan kulit baru.
Prosedur ini memakan waktu sekitar 30-45 menit, tergantung banyaknya noda yang perlu dibersihkan. Mikrodermablasi tidak memerlukan waktu pemulihan, sehingga pasien dapat segera kembali ke rumah dan memulai aktivitas normal.
Tindakan ini sebaiknya dilakukan oleh dokter kulit yang memang ahli dan profesional, oleh karena itu, sebelum melakukan mikrodermabrasi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit, Jakarta Beauty & Health Clinic, RS Jakarta agar dokter dapat menilai kondisi kulit dan menentukan perawatan yang tepat. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

Hubungi kami


021-5732241
0815-8551-2655 (WhatsApp)
Fax : 021-5710249


Jalan Garnisun No.1, Jalan Jend.Sudirman,
RT.5/RW.4, Karet Semanggi, Kec.Setiabudi,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12930


marketing@rsjakarta.co.id
customer.relation@rsjakarta.co.id


Copyright © 2020 - www.rsjakarta.co.id All rights reserved.