“Digital Eye Strain”, Kenali Penyebab dan Pencegahannya
Klinik Mata Jakarta Aini, Pada era digital saat ini penggunaan gadget seperti komputer, tablet, handphone hampir tidak dapat dihindari pada seluruh aktivitas manusia saat ini, seperti untuk bekerja, belajar bahkan untuk sekedar bersantai. Meskipun menggunakan perangkat digital tidak akan merusak mata secara permanen, tetapi menatapnya dalam waktu lama dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang bersifat sementara. Kondisi ini disebut sebagai “Digital Eye Strain” yang berarti kondisi tegang pada mata, disebabkan karena mata terlalu sering melihat ke layar monitor komputer, laptop, ataupun ponsel. Alasan kita mengalami ketegangan mata adalah karena kita lebih sedikit berkedip saat menatap layar komputer/gadget. Biasanya, manusia berkedip sekitar 15 kali per menit, tetapi “kecepatan kedipan” ini dapat berkurang setengahnya saat menatap layar atau melakukan aktivitas kerja dekat lainnya seperti membaca. Lalu apa saja penyebab, gejala dan cara untuk mengurangi ketegangan mata? Mari kita bahas satu persatu!
Penyebab & Faktor Risiko
Melihat komputer atau layar digital seringkali membuat mata bekerja lebih keras. Akibatnya, karakteristik unik dan tuntutan visual yang tinggi dari komputer dan tampilan layar digital membuat banyak individu rentan terhadap gangguan penglihatan. Masalah penglihatan yang tidak dikoreksi dapat meningkatkan keparahan Digital Eye Strain atau gejala kelelahan mata digital. Melihat komputer atau layar digital berbeda dengan membaca buku. Seringkali huruf-huruf di komputer atau telepon genggam tidak terlalu jelas, tingkat kontras huruf dengan latar belakang kurang memadai, dan cahaya silau serta pantulan pada layar dapat membuat tampilan menjadi sulit dibaca. Dalam kebanyakan kasus, gejala Digital Eye Strain terjadi karena penggunaan perangkat digital berkepanjangan yang mengakibatkan rasa tidak nyaman pada mata. Pada kondisi ini Digital Eye Strain terjadi saat seeorang yang menghabiskan dua jam atau lebih terus menerus di depan komputer atau menggunakan perangkat layar digital setiap hari.
Gejala
Gejala paling umum yang terkait dengan Digital Eye Strain adalah:
- Kelelahan mata.
- Sakit kepala.
- Penglihatan kabur.
- Mata kering.
- Sakit leher dan bahu.
Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh:
- Pencahayaan yang buruk.
- Silau pada layar digital.
- Jarak pandang yang tidak tepat.
- Postur tempat duduk yang tidak sesuai.
- Masalah penglihatan yang tidak dikoreksi.
- Kombinasi dari faktor-faktor ini.
Sejauh mana seseorang mengalami gejala gangguan penglihatan seringkali tergantung pada tingkat kemampuan visual mereka dan jumlah waktu yang dihabiskan menggunakan perangkat digital. Masalah penglihatan yang tidak dikoreksi seperti rabun jauh dan astigmatisme, kurangnya fokus mata atau kemampuan koordinasi mata yang tidak memadai, dan gangguan mata terkait penuaan, seperti presbiopia, semuanya dapat berkontribusi pada tingkat keparahan gangguan penglihatan saat menggunakan komputer atau perangkat layar digital.
Banyak gejala gangguan penglihatan yang dialami oleh pengguna hanya bersifat sementara dan akan menurun setelah menghentikan penggunaan perangkat digital. Namun, beberapa individu mungkin mengalami kemampuan penglihatan yang terus berkurang, seperti penglihatan kabur, bahkan setelah berhenti bekerja di depan komputer. Jika tidak segera diatasi, gejalanya akan terus kambuh dan mungkin akan memburuk jika menggunakan perangkat digital kembali.
Pencegahan
Beberapa faktor penting dalam mencegah atau mengurangi gejala CVS berkaitan dengan komputer dan cara penggunaannya. Ini termasuk kondisi pencahayaan, kenyamanan kursi, lokasi bahan referensi, posisi monitor, dan rekomendasi waktu istirahat.
Jarak layar komputer. Kebanyakan orang merasa lebih nyaman untuk melihat komputer ketika posisi mata terlalu melihat ke bawah. Secara optimal, layar komputer harus 15 hingga 20 derajat di bawah level mata (sekitar 4 atau 5 inci) yang diukur dari pusat layar dan 20 hingga 28 inci dari mata.
Materi referensi. Referensi harus terletak di atas keyboard dan di bawah monitor. Jika tidak memungkinkan, dokumen dapat diletakkan di samping monitor. Tujuannya adalah agar tidak perlu lebih banyak pergerakan dalam menatap dokumen ke layar.
Pencahayaan. Posisikan layar komputer untuk menghindari silau, terutama dari pencahayaan di atas kepala atau jendela. Gunakan tirai dan ganti lampu meja dengan lampu yang watt nya lebih rendah.
Layar anti-silau. Jika tidak ada cara untuk meminimalkan silau dari sumber cahaya, pertimbangkan untuk menggunakan filter layar. Filter ini mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan dari layar.
Posisi duduk. Kursi harus empuk dengan nyaman dan sesuai dengan postur tubuh. Tinggi kursi harus disesuaikan sehingga kaki bersandar rata di lantai. Lengan harus disesuaikan untuk memudahkan tangan saat mengetik dan pergelangan tangan tidak boleh bertumpu pada keyboard saat mengetik.
Istirahat. Untuk mencegah kelelahan mata, cobalah untuk mengistirahatkan mata saat menggunakan komputer dalam waktu lama. Mengistirahatkan mata selama 15 menit setelah dua jam penggunaan komputer terus menerus. Juga, untuk setiap 20 menit melihat komputer, lihat ke kejauhan selama 20 detik untuk memungkinkan mata kesempatan untuk fokus kembali.
Berkedip. Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya mata kering saat menggunakan komputer, cobalah untuk sering berkedip. Berkedip membuat permukaan depan mata tetap lembab.
Pemeriksaan mata secara teratur dan kebiasaan menonton yang tepat dapat membantu mencegah atau mengurangi perkembangan gejala yang terkait dengan Computer Vision Syndrome. Segera konsultasikan gangguan penglihatan kepada Dokter Spesialis Mata di Klinik Mata Jakarta Aini, Rumah Sakit Jakarta. Informasi dan pendaftaran dapat melalui telp 021 5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.
One comment
Binance推荐
November 20, 2024 at 3:38 am
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.