Informasi RS Jakarta

Artikel Kesehatan

Category filter:AllArtikel Kesehatan
No more posts
image-1.png
28/Mar/2023

Banyak diantara kita pasti pernah mendengar penyakit usus buntu, Yup! Penyakit usus buntu atau dalam istilah medis dikenal Appendicitis merupakan suatu kondisi terjadinya peradangan pada usus buntu. Jika kamu sering mengeluh sakit perut parah hingga menghambat aktivitas harian, bisa jadi ini adalah ciri-ciri dan gejala dari usus buntu dan perlu diketahui bahwa penanganan yang tepat pada kondisi ini adalah operasi pengangkatan usus buntu sesegera mungkin.
Tapi jangan khawatir dulu, saat ini terdapat alternatif pembedahan yang lebih minimal dari segi risiko infeksi, nyeri maupun lebih kecilnya sayatan luka operasi, Tindakan ini dikenal dengan Laparascopy Appendictomy. Lalu seperti apa sih gambaran tindakan tersebut dan apa saja keuntungannya dibandingkan dengan metode lainnya? Yuk, simak penjelasannya berikut.

Pengertian

Usus buntu adalah organ berbentuk kantong berukuran 5–10 cm yang tersambung ke usus besar dan letaknya berada di bawah dan di sebelah kanan pusar Anda. Usus buntu yang mengalami peradangan dikenal dengan Penyakit usus buntu atau apendiks. Pada kondisi ini, hampir dipastikan operasi pengangkatan usus buntu perlu dilakukan. Berdasarkan sumber dari sebuah penelitian pada tahun 2012 menyebutkan bahwa usus buntu dapat memberikan perlindungan bagi bakteri baik yang menjaga usus tetap sehat. Namun demikian, mengangkat organ ini sebagian atau keseluruhan tidak secara siginifikan mempengaruhi proses pencernaan.

Penyebab

Penyebab pasti radang usus buntu atau Apendisitis adalah sumbatan oleh berbagai benda, termasuk feses maupun benda yang sangat kecil. Apendisitis juga dapat disebabkan oleh bakteri atau parasit. Dalam kasus yang jarang terjadi, tumor juga dapat menyebabkan radang usus buntu. Saat benda yang masuk tidak dikeluarkan atau usus buntu terus terhalangi, lapisan usus buntu menjadi lebih aktif dalam melakukan sekresi, yang dapat mengakibatkan pembengkakan. Ketika usus buntu membengkak dan pasokan darah ke organ tersebut berkurang, jaringan akan mengalami nekrosis atau mati.

Gejala

Peradangan usus buntu umumnya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan bawah. Jika dibiarkan, penyakit usus buntu dapat menyebabkan usus buntu pecah dan berisiko menyebabkan infeksi rongga perut (peritonitis) atau penyakit yang sangat serius atau bahkan kematian. Berikut beberapa tanda-tanda usus buntu yang biasanya muncul :
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Pembengkakan perut
  • Kesulitan mengeluarkan gas perut
  • Perut kembung
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Kram parah
  • Bau mulut
  • Nyeri pada rektum, punggung bagian bawah, atau bagian perut manapun

Penanganan Usus Buntu : Laparascopy Appendictomy

Dalam menangani usus buntu, diperlukan tindakan pengangkatan usus buntu dengan cara operasi/pembedahan. Operasi usus buntu atau dikenal dengan tindakan Appendictomy, dapat dilakukan melalui 2 cara :
  • Laparoskopi/ bedah (sayatan) minimal
  • Laparotomi/bedah terbuka
Laparascopy Appendictomy merupakan metode alternatif dari bedah terbuka pada usus buntu, karena sayatan yang dilakukan lebih kecil dibandingkan bedah terbuka. Gambaran Prosedur Laparascopy Appendictomy adalah sebagai berikut :
  • Pasien berbaring di meja operasi dalam posisi telentang
  • Dilakukan prosedur anestesi umum/ bius total.
  • Dokter bedah membuat 1–3 sayatan kecil di sekitar pusar, sebagai akses masuk alat yang akan digunakan
  • Memasukkan selang kecil ke salah satu sayatan yang telah dibuat untuk menyalurkan gas karbon dioksida.
  • Memasukkan laparoskop melalui sayatan yang lain dan memeriksa kondisi organ dalam perut
  • Mengarahkan laparoskop ke usus buntu, mengevaluasi keadaan usus buntu, dan melakukan persiapan untuk memotong usus buntu
  • Mengikat usus buntu dengan dibantu alat bedah lain, kemudian memotong dan mengangkatnya.
  • Mengeluarkan gas karbon dioksida, laparoskop, dan alat bedah lain yang digunakan pada prosedur ini usai usus buntu diangkat
  • Menutup luka bekas sayatan dengan jahitan atau staples bedah, kemudian menutupnya dengan perban atau plester bedah.
Keuntungan Laparascopy Appendictomy
  • Nyeri setelah operasi lebih ringan
  • Risiko infeksi lebih kecil
  • Masa pemulihan lebih cepat
  • Bekas luka lebih kecil
Jika dirasakan tanda/gejala dari usus buntu, sebaiknya segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Spesialis Bedah, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

WhatsApp-Image-2023-03-13-at-11.19.41.jpeg
13/Mar/2023

Wajah merupakan bagian tubuh yang terbuka dan mudah mengalami trauma, sehingga cedera wajah merupakan jenis cedera yang paling sering terjadi. Tulang wajah memiliki sinus yang membentuk karakter wajah seseorang dan merupakan penyangga yang melindungi otak dari pukulan langsung. Bantalan terbesar berada di bagian tengah wajah, dan tempat sebagian besar sinus berada. Bila benturan terjadi pada bagian bawah dari wajah, maka secara otomatis otak mendapat perlindungan paling maksimal dikarenakan daya yang datang ke otak telah dihambat oleh hampir seluruh bantalan pada wajah. Trauma tulang wajah (maksilofasial) paling sering disebabkan oleh kecelakaan lalulintas dan perkelahian, sehingga umumnya merupakan kasus multi-trauma. Lalu apa saja sih jenis trauma pada tulang wajah (maksilofasial) dan bagaimana penanganan yang tepat? Simak penjelasannya berikut!

Pengertian

Trauma Maksilofasial merupakan suatu cedera yang mengenai wajah dan jaringan sekitarnya. Trauma pada jaringan maksilofasial dapat mencakup jaringan lunak dan jaringan keras. Yang dimaksud dengan jaringan lunak wajah adalah jaringan lunak yang menutupi jaringan keras wajah, seperti kulit, lemak, otot. Sedangkan yang dimaksud dengan jaringan keras wajah adalah tulang kepala yang terdiri dari : Dentoalveolar, tulang maksila (rahang atas), tulang mandibula (rahang bawah).

Penyebab

Trauma wajah pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, diikuti oleh perkelahian dan akibat berolahraga serta jatuh. Tulang pipi dan rahang adalah tulang yang paling sering retak selama serangan. Kecelakaan mobil menyebabkan patah tulang yang sering mengenai bagian tengah wajah, terutama pada pasien yang tidak menggunakan sabuk pengaman. Penyebab penting lainnya dari trauma wajah termasuk luka tusukan, kekerasan dalam rumah tangga, dan pelecehan anak dan orang tua.

Gejala dan Tanda

Trauma Maksilofasial memiliki gejala dan tanda berupa :
  • Dislokasi, berupa berubahnya posisi yg menyebabkan maloklusi terutama pada fraktur mandibula.
  • Pergerakan yang abnormal pada sisi fraktur.
  • Rasa nyeri pada sisi fraktur.
  • Perdarahan pada daerah fraktur yang dapat menyumbat saluran napas.
  • Pembengkakan dan memar pada sisi fraktur sehingga dapat menentukan lokasi daerah fraktur.
  • Krepitasi berupa suara pada saat pemeriksaan akibat pergeseran.
  • Laserasi yg terjadi pada daerah gusi, mukosa mulut dan daerah sekitar fraktur.
  • Diskolorisasi atau perubahan warna pada daerah fraktur akibat pembengkakan.
  • Numbness, terjadi kelumpuhan dari bibir bawah, biasanya bila fraktur terjadi dibawah nervusalveolaris.
  • Pada fraktur orbita dapat dijumpai penglihatan kabur atau ganda, penurunan pergerakan bola mata dan penurunan visus.

Jenis Trauma Maksilofasial

Trauma Dentoalveolar
Pada trauma dentoalveolar, trauma dapat terjadi dan mengenai dental atau melibatkan gigi saja, sedangkan dapat juga mengenai pada bagian dentolaveolar yaitu bagian gigi dan tulang penyangga.
Trauma Maxilla (Rahang Atas)
Trauma tulang rahang atas terjadi pada sepertiga tengah wajah, dapat dikelompokkan sebagai Le Fort I, II, atau III, dengan pejelasan sebagai berikut :
  • Fraktur Le Fort I adalah jenis fraktur yang paling sering terjadi menyebabkan terpisahnya prosesus alveolaris dan langit-langit keras dari seluruh rahang atas. Trauma ini menyebabkan rahang atas mengalami pergerakan.
  • Fraktur Le Fort II biasa juga disebut dengan fraktur piramidal. Pada kondisi ini terjadi pembengkakan disekitar mata, disertai juga dengan memar yang terlihat seperti racoon sign.
  • Fraktur Le Fort III atau disebut juga fraktur tarnsversal yang menggambarkan adanya disfungsi kraniofasial. Kondisi ini terjadi pemisahan dari semua tulang wajah dari dasar tengkorak dengan fraktur simultan dari zygoma, rahang, dan tulang hidung. Kondisi ini mengakibatkan remuknya wajah serta adanya mobilitas tulang zygomatikomaksila kompleks dan keluarnya cairan otak dan sumsum tulang belakang, pembengkakan dan memar di sekitar mata.
Trauma Mandibula
Trauma mandibula, terjadinya kerusakan atau terputusnya kontinuitas tulang rahang bawah. Hal ini dapat terjadi di beberapa lokasi sekunder dengan bentuk U-rahang dan leher condylar lemah. Fraktur sering terjadi bilateral di lokasi terpisah dari lokasi trauma langsung. Patah tulang alveolar: Ini dapat terjadi dalam isolasi dari kekuatan rendah energilangsung atau dapat hasil dari perpanjangan garis fraktur melalui bagian alveolar rahang atas atau rahang bawah.

Penanganan

Penatalaksanaan awal dokter saat dijumpai kecurigaan trauma maksilofasial yaitu meliputi:
  1. Pemeriksaan kesadaran pasien.
  2. Pemeriksaan fisik terutama wajah pasien secara cermat : Apakah asimetris atau tidak, apakah hidung dan wajahnya menjadi lebih pipih, atau apakah ada Hematoma.
  3. Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan radiografis untuk memperjelas suatu diagnosa klinis serta untuk mengetahui letak fraktur. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium.
  4. Tindakan operatif pada jaringan lunak, tindakan yang dilakukan adalah penjahitan luka sedangkan untuk jaringan keras (tulang) dilakukan pemasangan implant seperti plate dan screw untuk menyatukan adanya patahan tulang.
Penanganan fraktur sebaiknya dilakukan secepat mungkin, penundaan perawatan akan berakibat pada kalsifikasi tulang pada posisi yang salah dan juga meningkatkan resiko infeksi. Segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut & Maksilofasial, Jakarta Dental Clinic, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via WhatsApp 0815 8551 2655.

 

 

 

 

 


Ankle-2.png
22/Feb/2023

Keseleo/ terkilir di pergelangan kaki merupakan cedera yang cukup umum terjadi saat kita beraktivitas seperti berjalan ataupun berolahraga. Istilah keseleo/terkilir dalam dunia medis disebut Ankle Sprain. Kebanyakan orang menganggap kondisi ini tidak memerlukan bantuan medis, sehingga frekuensi kejadian berulang dapat terjadi dan mengakibatkan cedera yang lebih parah. Lalu apa saja dampak yang bisa terjadi jika terus dibiarkan? dan bagaimana penanganan yang tepat agar cedera tidak semakin parah? Mari kita bahas satu persatu!

Pengertian

Cedera Ankle atau biasa dikenal dengan istilah keseleo pada pergelangan kaki adalah cedera umum yang dapat terjadi saat beraktivitas, namun cedera ini dapat membuat penderitanya sulit untuk beraktivitas seperti biasa. Keseleo pergelangan kaki terjadi ketika ligamen atau jaringan ikat yang menopang pergelangan kaki mengalami cedera. Ligamen sendiri berfungsi untuk menjaga kestabilan sendi dan mencegah gerakan yang berlebihan. Tingkat keparahan keseleo dapat sangat bervariasi tergantung pada jumlah dan sejauh mana ligamen yang cedera/robek.

Penyebab

Cedera Ankle atau keseleo dapat terjadi secara tak terduga saat kita beraktivitas. Penyebab utama cedera Ankle adalah perenggangan pergelangan kaki yang menyebabkan ligamen luka. Hal tersebut terjadi saat kaki dalam  diputar ke dalam atau dipelintir, seperti saat Anda:
  • Berjalan atau berlari di permukaan yang tidak rata
  • Jatuh atau tersandung
  • Saat berolahraga seperti olahraga bola basket, tenis, sepak bola, dan futsal

Tanda & Gejala

Gejala Cedera Ankle atau keseleo mirip dengan patah tulang dan memerlukan penanganan yang cepat. Biasanya gejala yang dirasakan, antara lain :
  • Nyeri, baik saat istirahat maupun saat beraktivitas,
  • Terjadi pembengkakan disekitar lokasi cedera
  • Tampak Memar
  • Ketidakstabilan pergelangan kaki

Klasifikasi

Ketika terjadi cedera biasanya dokter akan memeriksa dan menentukan tingkat keseleo untuk membantu mengembangkan rencana perawatan. Keseleo dinilai berdasarkan seberapa banyak kerusakan yang terjadi pada ligamen. Berikut kategori atau tingkatan Cedera Ankle, antara lain :
Grade 1
  • Sedikit peregangan dan robekan mikroskopis dari serat ligamen
  • Mild tenderness, memar, dan bengkak di sekitar pergelangan kaki
  • Biasanya tidak ada rasa sakit dengan menahan beban
  • Tidak ada ketidakstabilan pada pemeriksaan
Grade 2
  • Robekan sebagian ligamen
  • Moderate tenderness, memar, dan bengkak di sekitar pergelangan kaki
  • Nyeri ringan dengan berat badan
Grade 3
  • Robekan total ligamen
  • Significant tenderness, memar, dan pembengkakan di sekitar pergelangan kaki
  • Rasa sakit yang parah dengan menahan beban
  • Ketidakstabilan substansial pada pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
  • Observasi
Melihat pergelangan kaki yang terluka dan membandingkannya dengan pergelangan kaki yang lain
  • Palpasi
Menekan dengan lembut sekitar pergelangan kaki untuk menentukan ligamen mana yang terluka.
  • Tes Range of Motion
Tes untuk menggerakkan pergelangan kaki ke arah yang berbeda.
  • Tes Stabilitas
Memanipulasi atau menarik pergelangan kaki ke beberapa arah secara terkontrol untuk menilai stabilitas sendi pergelangan kaki.
Dokter akan menentukan tingkat keparahan keseleo pergelangan kaki berdasarkan jumlah pembengkakan, rasa sakit, memar, dan stabilitas.
Tes Pencitraan
Pemeriksaan lebih lanjut yang mungkin dianjurkan dapat berupa, foto Rontgen, MRI, USG, atau CT scan. Namun tes pencitraan ini tidak selalu diperlukan untuk memastikan diagnosis cedera engkel. Tes ini biasanya direkomendasikan jika dokter ingin mengecek ada tidaknya kasus patah tulang.

Pengobatan

  • Non Surgical Treatment
RICE Protocol
  • Rest
Istirahatkan pergelangan kaki dengan tidak berjalan atau kembali berolahraga.
  • Ice
Kompres dengan es untuk menjaga pembengkakan tetap rendah. Ini dapat digunakan selama 20 hingga 30 menit, tiga atau empat kali sehari. Jangan mengoleskan es langsung ke kulit Anda.
  • Compress
Pembalut kompresi, perban, atau ace-wrap akan melumpuhkan dan menopang pergelangan kaki Anda yang terluka. Kompresi juga dapat membantu mengatasi pembengkakan.
  • Elevate
Angkat pergelangan kaki Anda di atas tingkat jantung Anda sesering mungkin selama 48 jam pertama. Elevasi juga membantu mengendalikan pembengkakan.
Obat-obatan
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu mengendalikan rasa sakit dan pembengkakan. Obat tersebut meningkatkan fungsi dengan mengurangi pembengkakan dan mengendalikan rasa sakit, mereka adalah pilihan yang lebih baik untuk keseleo ringan daripada obat nyeri narkotika.
Terapi fisik. Latihan rehabilitasi selama fase 2 dan 3 pemulihan digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan proprioception (keseimbangan).
  • Surgical Treatment
Minimally Invasive Surgery
Teknik operasi dalam memperbaiki pergelangan kaki dengan sayatan yang sangat kecil dan dipandu dengan alat sinar-X/ C-ARM. Teknik ini memiliki keunggulan karena waktu pemulihannya yang lebih cepat, bekas luka yang lebih kecil, dan berkurangnya penggunaan opioid pasca operasi.
Pembedahan dilakukan dengan sayatan minimal pada struktur di sekitarnya
Keunggulannya :
  • Cedera minimal pada jaringan yang berdekatan
  • Mengurangi morbiditas pasca operasi
  • Peningkatan kemajuan rehabilitasi
Tanpa pengobatan dan rehabilitasi yang tepat, keseleo parah kronis atau tidak diobati dapat melemahkan pergelangan kaki Anda, sehingga kemungkinan besar Anda akan melukainya lagi. Keseleo pergelangan kaki yang berulang dapat menyebabkan masalah jangka panjang, termasuk nyeri pergelangan kaki kronis, radang sendi dan ketidakstabilan. Untuk penanganan yang tepat, segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Spesialis Bedah Ortopedi & Traumatologi, Jakarta Ortopedic Center, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.
 

e72d8bb67e160ec9.jpg
30/Jan/2023

Mata adalah salah satu indera yang penting, hampir 80% informasi diserap melalui sistem visual. Namun fungsi visual juga rentan terhadap berbagai gangguan/ kelainan dari yang ringan sampai yang dapat berakibat kebutaan. Oleh karena itu, upaya mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan perlu mendapat perhatian. Salah satu penyakit mata yang menyerang saraf penglihatan sehingga dapat menyebabkan kebutaan secara permanen adalah Glaukoma.
Apabila ditinjau dari segi kelainan anatomisnya ada yang disebut dengan Glaukoma sudut terbuka dan Glaukoma sudut tertutup. Pada sudut terbuka biasanya dapat terjadi secara kronis dan seringkali tanpa gejala, tekanan pada bola mata biasanya tidak terlalu tinggi. Untuk sudut tertutup, tekanan di dalam bola mata sangat tinggi, menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat merusak saraf optik dan akhirnya menyebabkan kebutaan.
Salah satu tindakan yang dapat menangani penyakit glaukoma sudut tertutup akut adalah tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI). Mau tahu lebih jelas seperti apa sih tanda dan gejala penyakit glaukoma sudut tertutup akut? Dan bagaimana gambaran tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI)? Yuk, kita simak penjelasannya berikut!

Apasih Glaukoma Sudut Tertutup Akut?

Glaukoma sudut tertutup akut merupakan kondisi terjadinya peningkatan tekanan mata yang mendadak, yang menyebabkan kerusakan saraf optik, dan mengancam kehilangan penglihatan dalam waktu singkat. Peningkatan tekanan mata ini dapat terjadi secara tiba-tiba (serangan akut penutupan sudut) atau secara bertahap dari glaukoma kronis menjadi glaukoma akut. Dan ada juga bentuk prekursor penyakit di mana sudutnya tertutup/sempit tetapi tekanan mata belum tinggi dan saraf optik belum terpengaruh.

Tanda & Gejala

Galukoma sudut tertutup primer akut memiliki gejala yang cukup khas. Serangan ini terjadi diakibatkan oleh peningkatan Tekanan intraokular secara cepat yang diakibatkan oleh blok trabecular meshwork mendadak oleh iris yang luas. Kebanyakan glaukoma serangan sudut tertutup akut adalah unilateral, hanya 5% sampai 10% terjadi bilateral. Pada glaukoma serangan sudut tertutup akut, secara umum keluhan terjadi secara mendadak dan berat , meliputi :
  • Pandangan yang kabur/berkabut
  • Terdapat pelangi/ lingkaran cahaya setiap menatap objek yang bercahaya
  • Nyeri pada bola mata, disebabkan oleh ekspansi jaringan okular, termasuk kornea, iris dan seluruh bola mata.
  • Sakit kepala terutama pada bagian depan pada sisi mata yang bersangkutan dengan derajat yang bervariasi,
  • Nyeri kepala pada umumnya muncul bersamaan dengan munculnya nyeri bola mata sebagai bentuk dari nyeri yang menjalar
  • Mual dan muntah, merupakan karakter gejala dari peningkatan Tekanan intraokular
  • Ukuran pupil kiri dan kanan menjadi berbeda
  • Mendadak kehilangan penglihatan

Penanganan Glaukoma Sudut Tertutup

Pada penyakit glaukoma sudut tertutup akut penanganannya adalah dengan tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI). Tindakan ini dilakukan menggunakan laser dengan cara membentuk lubang kecil di bagian iris mata yang bertujuan untuk meningkatkan aliran keluar cairan di organ penglihatan. Pada mata sebelahnya juga dilakukan tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI) untuk mencegah terjadinya serangan akut glaukoma pada mata tersebut.
Laser Periferal Iridotomy (LPI)  dilakukan sebagai tindakan pencegahan pada pasien dengan kondisi :
  • Sudut menyempit sehingga tidak berkembang menjadi sudut tertutup menyempit
  • Dispersi pigmen, kondisi yang ditandai dengan pigmen iris mengelupas dan menyebar di sepanjang ruang anterior mata. Bila tidak diperiksa dan diobati, kondisi ini dapat berujung pada glaukoma pigmentasi.
Laser Periferal Iridotomy (LPI) dilakukan dengan mengurangi tekanan intraokular, sehingga penyempitan pupil menjadi normal. Pengawasan terhadap tekanan intraokular diperlukan selama beberapa jam pasca iridotomi dan pasien perlu diberikan suntikan kortikosteroid untuk mencegah peradangan mata. Pasien akan diminta menjalani pemeriksaan lapang pandang untuk mengenali kerusakan pada saraf optik dan bagian-bagian lain di sekitar mata. Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan hampir seluruh pasien akan selamat dari kebutaan parsial maupun total.

Gambaran Prosedur Laser Peripheral Iridotomy (LPI)

Laser Periferal Iridotomy (LPI) tidak langsung dilaksanakan pada pasien yang terdiagnosis sudut tertutup akut. Pertama, pembengkakan kornea harus disembuhkan dan dokter perlu memastikan bahwa tekanan intraokular telah benar-benar berkurang sebelum pasien menjalani prosedur ini. Prosedur Laser Periferal Iridotomy (LPI) secara singkat digambarkan sebagai berikut :
  • Tindakan Laser Periferal Iridotomy (LPI) dilakukan di ruang poliklinik
  • Sekitar setengah jam sebelum prosedur, diberikan obat tetes mata yang membuat pupil mengecil.
  • Tepat sebelum prosedur, dilakukan pemberian tetes anestesi pada permukaan mata.
  • Pasien duduk di depan mesin laser yang mirip dengan mikroskop, kemudian lensa khusus akan ditempatkan di permukaan mata untuk dilakukan laser.
  • Prosedur ini biasanya memakan waktu 5-10 menit dan beberapa pasien mungkin mengalami nyeri ringan.
  • Setelah tindakan, pasien akan diberikan obat tetes untuk mengurangi peradangan dan diperbolehkan pulang.
Laser Peripheral Iridotomy (LPI) merupakan tindakan  yang cukup  sederhana,  aman dan  ampuh sebagai   terapi   definitif   pada   glaukoma   primer   sudut   tertutup. Jika ditemui tanda dan gejala serupa, jangan ragu untuk segera konsultasikan keluhan kamu kepada Dokter Spesialis Mata Sub Spesialis Glaukoma, Klinik Mata Jakarta Aini, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

Picture1-1.jpg
30/Dec/2022

Diastema merupakan masalah yang umumnya tidak menyenangkan dan muncul pada gigi permanen dewasa sehingga dapat mempengaruhi senyum pasien dan menjadi perhatian bagi estetika.  Sekarang kamu tidak perlu khawatir lg, karena ternyata pada kondisi ini ada solusinya lho! dan juga tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk bisa diperbaiki. Mau tahu lebih lanjut ? Yuk, simak penjelasan selengkapnya.
Central Diastema atau dikenal dengan Gigi Renggang adalah Celah antara dua gigi seri (gigi depan) yang berjarak >0,5 mm baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Diastema terdapat dua jenis, yaitu single diastema dan multiple diastema. Diastema tunggal berarti hanya ada satu celah diantara gigi yang renggang. Sedangkan Diastema multipel, di sisi lain terdapat dua atau lebih celah pada gigi yang renggang. Gigi renggang yang berada di antara gigi depan rahang atas bernama diastema sentral. Baik diastema tunggal maupun diastema multipel, keduanya dapat terjadi pada rahang atas ataupun rahang bawah.
Banyak faktor sebagai penyebab terjadinya suatu diastema sentral. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan bahwa prevalensi terjadinya diastema sentral berkisar antara 1,6% – 25,4% pada orang dewasa dan lebih sering lagi pada anak-anak, mendekati 98% pada usia 6 tahun, 49% pada usia 11 tahun dan 7% pada usia 11-18 tahun. Lebih sering terdapat pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Berdasarkan pada ras lebih banyak pada orang kulit hitam dibandingkan dengan kulit putih, asia dan hispanik.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya celah, antara gigi ;
  • Ukuran gigi dan rahang yang tidak sepadan, kebiasaan mengisap ibu jari
  • Kebiasaan menekan gigi dengan menggunakan lidah
  • Gusi yang tidak tumbuh dengan normal.
Penanganan untuk mengatasi diastema sentral/ gigi renggang tergantung pada faktor penyebabnya. Beberapa pilihan perawatan gigi renggang pada orang dewasa, yaitu :
  • Pemakaian behel (kawat gigi)
Salah satu penyebab diastema adalah ketidaksesuaian antara ukuran gigi dan rahang akibat kelainan bawaan. Bila penyebabnya dari faktor keturunan, gigi yang biasanya berukuran normal, namun rahang lebih lebar dari biasanya. Atau pada orang memiliki rahang yang normal, namun ukuran giginya lebih kecil dari biasanya. Cara merawat gigi renggang akibat faktor ini adalah dengan menggunakan bracket atau kawat gigi. Maka dianjurkan untuk menggunakan kawat gigi setelah perawatan gigi. Ini mencegah gigi kembali ke posisi semula. Biasanya dokter gigi melakukan penilaian setiap 3 bulan sekali.
  • Pembuatan crown atau veneer
Cara lain untuk merawat gigi renggang adalah dengan menggunakan veneer gigi direct dan indirect. Seperti kebanyakan prosedur veneer gigi, permukaan depan gigi perlu dilakukan pengasahan. Dengan veneer direct, dokter gigi langsung menyiapkan veneer dari bahan komposit agar bisa dilakukan dalam satu kali kunjungan. Sedangkan pada veneer indirect, dilakukan pencetakan gigi kemudian akan dikirim ke laboratorium gigi. Jika sudah siap, akan ditempelkan pada gigi dengan perekat khusus, oleh karena itu memerlukan 2 kali kunjungan.
  • Penambalan pada celah gigi
Cara ini sama seperti penambalan pada gigi berlubang tetapi ditambahkan dengan penggunaan separator untuk membentuk tepi yang rapi dan bagus. Bahan tambalan yang digunakan mempunyai warna yang menyerupai gigi asli, sehingga dapat menutup celah gigi sekaligus memperbaiki estetiknya. Penambalan dapat dilakukan jika tidak ada penghalang, seperti perlekatan frenulum yang tinggi atau kebiasaan buruk yang mendasari terjadinya gigi renggang. Untuk tambalan gigi dengan bahan komposit sangat aman, relatif terjangkau, dan bisa dikerjakan dalam satu kali kunjungan.
Untuk menentukan perawatan yang tepat sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada Dokter Gigi Spesialis di Jakarta Dental Clinic, Rumah Sakit Jakarta. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

WhatsApp-Image-2022-12-15-at-11.01.06-1.jpeg
15/Dec/2022

Kesehatan dan kecantikan kulit tentunya sangat diinginkan hampir seluruh wanita, contohnya memiliki kulit wajah cerah, halus, dan bercahaya. Untuk mencapainya, banyak usaha yang bisa dilakukan, salah satunya dengan melalui prosedur perawatan kulit. Perawatan kulit bertujuan untuk membantu merawat, membersihkan, serta mencerahkan kulit wajah agar terlihat sehat dan lebih bercahaya. Namun, dari sekian banyak pilihan perawatan, kita harus bijak untuk memilih perawatan apa yang sesuai dengan kebutuhan kulit kita. Nah, ternyata ada salah satu perawatan yang dapat dilakukan oleh semua orang, yaitu Mikrodermabrasi. Yuk kita bahas lebih dalam bagaimana cara kerja dan manfaat dari Mikrodermabrasi!

Apasih Mikrodermabrasi?

Prosedur peremajaan kulit non-invasif yang mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit, menggunakan mikrokristal yang aman dan bebas alergi.
Prosedur ini membersihkan kulit untuk membuat kulit mengelupas, membersihkan pori-pori, dan membersihkan minyak dan kotoran. Hasilnya akan membuat kulit Anda lebih halus dan bersih.

Siapa yang Perlu Menjalani Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi dapat meremajakan kulit dengan menghilangkan atau menutupi noda yang sering muncul pada wajah, seperti:
  • Age spot, atau bintik-bintik gelap yang berkaitan dengan usia
  • Komedo
  • Hiperpigmentasi, atau bercak kulit yang gelap dan berbeda dengan kulit di sekitarnya
  • Strecth mark
  • Kulit terlihat kusam dan lelah
  • Garis halus
  • Keriput
  • Pori-pori besar
  • Jerawat dan bekas jerawat
  • Rosacea, atau radang kulit kronis yang menyebabkan kemerahan dan iritasi pada kulit

Hasil yang diharapkan dari Prosedur Mikrodermabrasi

Selain menghilangkan bekas luka dan tanda-tanda penuaan serta kerusakan kulit, mikrodermabrasi juga dapat membuat kulit  lebih sehat dan kuat. Kulit yang baru tumbuh setelah perawatan mengandung lebih banyak elastin dan kolagen. Kedua protein ini dapat membuat kulit  lebih kencang dan kuat.
Mikrodermablasi meningkatkan produksi kolagen dan dapat membuat wajah anda  terlihat lebih kencang dan lebih muda.

Gambaran Prosedur Mikrodermabrasi

Mikrodermablasi dilakukan dengan menyemprotkan  tetesan kristal mikro atau kristal aluminium oksida ke permukaan kulit. Selanjutnya, kristal mikro akan digunakan untuk menghilangkan lapisan atas kulit (epidermis). Hal ini akan membuat tubuh mengira kulit rusak, sehingga tubuh segera mengganti kulit dengan kulit baru.
Prosedur ini memakan waktu sekitar 30-45 menit, tergantung banyaknya noda yang perlu dibersihkan. Mikrodermablasi tidak memerlukan waktu pemulihan, sehingga pasien dapat segera kembali ke rumah dan memulai aktivitas normal.
Tindakan ini sebaiknya dilakukan oleh dokter kulit yang memang ahli dan profesional, oleh karena itu, sebelum melakukan mikrodermabrasi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit, Jakarta Beauty & Health Clinic, RS Jakarta agar dokter dapat menilai kondisi kulit dan menentukan perawatan yang tepat. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

procedures-icon-temporomandibular-joint-treatment.jpg
30/Nov/2022

Pernahkah kamu merasakan nyeri pada area wajah dan rahang bahkan hingga kesulitan saat mengunyah? Hati-hati bisa jadi kamu mengalami gangguan sendi rahang lho. Hal ini karena otot dengan fungsi membuka dan menutup mulut memiliki kaitan erat dengan sendi rahang. Lalu apa sih yang dimaksud dengan gangguan sendi rahang? Apa saja penyebab dan gejalanya? Dan bagaimana penanganan yang harus dilakukan? Yuk cari tahu jawabannya !
Apa sih Temporomandibular Disorders ?
TMD atau Temporomandibular Disorders adalah gangguan pada sendi rahang yang membuat kita sulit mengunyah, sakit saat membuka mulut, serta rasa nyeri di area kepala dan wajah yang dapat mengganggu aktivitas sehari hari.
Faktor Penyebab
Ada banyak kemungkinan penyebab nyeri rahang, mulai dari masalah persendian hingga masalah gigi dan gusi. Rasa sakit yang disebabkan oleh masalah yang melibatkan sendi TMD mungkin akibat gangguan TMD. Gangguan TMD disebabkan oleh :
Deep pain input
Merupakan segala aktivitas di luar kebiasaan normal dan tidak mempunyai tujuan fungsional. Contohnya kebiasaan – kebiasaan buruk seperti mengunyah permen karet, bruxism, clenching, mengunyah hanya pada satu sisi atau bertopang dagu.
Cedera/ Trauma rahang
Dapat berupa trauma berat maupun trauma ringan. Pada kasus trauma berat yang tiba-tiba dan mengakibatkan perubahan struktur rahang, seperti pukulan pada wajah atau kecelakaan. Sedangkan trauma ringan tetapi berulang dalam jangka waktu yang lama, seperti mengerat dan menggesek-gesekkan gigi atas dan bawah dengan keras. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan trauma berat pada jaringan yang terlibat, seperti gigi, sendi rahang, atau otot.
Stres
Stres sering memainkan peran yang sangat penting dalam gangguan TMJ. Selama stres, energi yang dihasilkan didistribusikan ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan seperti tekanan darah tinggi, asma, penyakit jantung atau peningkatan kontraksi otot kepala dan leher.
Penyebab lainnya
Selain itu, penyebab nyeri rahang yang berkaitan dengan gigi dapat dipengaruhi oleh Sakit gigi & Penyakit periodontal. Untuk kemungkinan penyebab lain nyeri rahang adalah Infeksi, Masalah sinus, serta Oklusi.
Gejala TMD
  • Kesulitan mengunyah dan berbicara
  • Rasa sakit atau nyeri pada area wajah dan area sendi rahang
  • Bunyi (clicking) saat sendi digerakkan
  • Bukaan mulut terbatas
  • Rahang terkunci/ tidak dapat digerakkan
Pemeriksaan
  • Anamnesis lengkap
  • Pemeriksaan klinis dan penunjang (Rontgen panoramik, Rontgen TMJ hingga pemeriksaan MRI jika diperlukan)
Perawatan
  • Edukasi utk eliminasi faktor etiologi
  • Passive jaw exercise
  • Splint oklusal : penanganan dengan menggunakan alat untuk stabilisasi mulut dan gigi terutama dalam permasalahan pada sendi temporomandibular.
Berkonsultasilah kepada dokter gigi spesialis prostodonsia apabila merasakan gejala nyeri pada sendi rahang. Informasi & pendaftaran Jakarta Dental Clinic, Rumah Sakit Jakarta dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

1a352bc647dc0ebe93b3b5472207ceac559b094d.png
19/Oct/2022

Pernahkah kamu merasakan nyeri, gatal, atau sesuatu yang mengganjal di mata ? atau dalam kasus yang lebih lanjut misalkan, mata mengeluarkan cairan berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah, sensitivitas terhadap cahaya meningkat hingga penglihatan menjadi kabur. Hati-hati bisa jadi hal tersebut merupakan tanda-tanda infeksi mata lho. Lalu apa sih penyebab infeksi mata, apa saja gejalanya dan ada berapa jenis infeksi mata yang perlu di waspadai? Yuk, simak penjelasannya dibawah ini!

Definisi

Infeksi merupakan suatu kondisi dimana mikroba masuk ke dalam tubuh kita dan berkembang biak. Mikroorganisme penyebab infeksi dapat berupa bakteri, virus, parasit, atau jamur. Para mikroorganisme ini menjadikan tubuh kita tempat tinggal dan sumber nutrisi. Secara medis, adanya infeksi ditandai dengan peradangan, tergantung pada organ yang terkena infeksi. Misalnya, rinitis adalah infeksi hidung, otitis media adalah infeksi telinga, dan gastritis adalah infeksi perut.

Infeksi pada mata terjadi saat mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, jamur, atau virus yang menyerang bagian mana pun dari bola mata atau jaringan di sekitarnya, mulai dari kelopak mata, dan membran tipis yang melapisi mata luar (konjungtiva), permukaan depan mata yang bening (kornea), bahkan bisa sampai mengenai cairan bagian dalam mata (vitreous) dan saraf mata (retina).

Gejala

Gejala infeksi mata tergantung pada penyebabnya, dan dapat meliputi :

  • Mata merah
  • Keluar nya kotoran mata
  • Kelopak mata bengkak
  • Mata berair
  • Sensitivitas cahaya meningkat
  • Gatal
  • Pandangan yang kabur hingga kebutaan

Beberapa Jenis Infeksi Mata

  1. Hordeolum : Kondisi ini dikenal dengan istilah bintitan, dimana terjadi kondisi Infeksi pada kelenjar kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri (misal saat mengucek mata, penggunaan makeup, dll). Gejala utama bintitan adalah bintil merah yang tumbuh di dalam atau di luar kelopak mata, menyerupai bisul kecil di kelopak mata. Bintitan biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan khusus, tetapi risiko komplikasi tetap ada. Karena itu, jika bintil tidak membaik setelah 48 jam, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
  2. Konjungtivitis : Infeksi pada selaput mata disebabkan oleh virus atau bakteri dan sangat menular. Jenis infeksi mata ini sangat menular dan sering kali menyebar di kalangan anak-anak di tempat penitipan anak, ruang kelas, dan lingkungan serupa. Para guru dan asisten di tempat penitipan anak juga berisiko tinggi terkena konjungtivitis saat mereka bekerja berdekatan dengan anak-anak kecil. Pada bayi juga bisa terjadi infeksi mata konjungtiva (gonokokal dan konjungtivitis klamidia) selama kelahiran dari ibu yang memiliki penyakit menular seksual.
  3. Keratitis : Infeksi pada kornea yang disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur, misal Herpes simplex & pemakaian lensa kontak. Pengguna lensa kontak semakin berisiko terkena parasit yang dapat menyerang mata dan menyebabkan infeksi serius yang mengancam penglihatan yang disebut Keratitis akantamuba. Inilah alasan yang mendasari pemakai lensa kontak harus mengikuti ketentuan terkait penggunaan yang aman, seperti menghindari berenang sambil mengenakan lensa kontak.
  4. Ulkus Kornea : Luka terbuka pada kornea yang paling sering disebabkan oleh infeksi. Kondisi ini merupakan bentuk lanjut dari keratitis yang tergolong dalam kondisi darurat medis. Ulkus kornea dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani.
  5. Selulitis Preseptal & Selulitis Orbitalis : infeksi yang melibatkan jaringan lunak sekitar bola mata hingga kebagian belakang mata. Pada selulitis preseptal biasanya disebabkan oleh penyebaran infeksi yang berdekatan dari cedera wajah atau kelopak mata, gigitan serangga atau hewan, konjungtivitis, kalazion, atau sinusitis. Sedangkan pada selulitis orbitalis paling sering disebabkan oleh perluasan infeksi dari sinus yang berdekatan, terutama sinus ethmoid. Lebih jarang, selulitis orbital disebabkan oleh infeksi langsung yang menyertai trauma lokal (misalnya, gigitan serangga atau hewan, luka tembus kelopak mata) atau penyebaran infeksi yang berdekatan dari wajah atau gigi atau oleh penyebaran hematogen.
  6. Endoftalmitis : infeksi bagian dalam bola Mata dan dapat menjalar keseluruh jaringan disekitar Mata (Panoftalmitis). Terdapat dua penyebab endoftalmitis, yaitu endoftalmitis yang disebabkan oleh infeksi dan endoftalmitis yang disebabkan oleh imunologis atau autoimun (non-infeksi).
  7. Retinokoroiditis : Infeksi yang mengenai jaringan saraf mata (retina & koroid) yang menyebabkan peradangan pada retina serta vitreus (gel yang mengisi bola mata) dan berpotensi menimbulkan gangguan penglihatan permanen. Kondisi ini sering disebabkan oleh Toxoplasma & Tuberkulosis, parasit ini banyak ditemukan di alam dan dapat menular lewat konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Pemeriksaan Yang Diperlukan

Ketika dirasakan gejala infeksi mata, tindakan yang paling utama dilakukan adalah segera  memeriksakan keluhan dan kondisi mata kepada dokter spesialis mata sehingga dapat dilakukan penanganan dan pengobatan yang sesuai. Pada kondisi infeksi mata biasanya dilakukan pemeriksaan mata sederhana dengan dibantu alat tertentu untuk memeriksa kornea dan retina. Pada kasus di mana ada cairan yang keluar dari mata, dokter mata akan mengambil sampel cairan tersebut yang akan diperiksa untuk mengetahui jenis infeksi.

Berikut beberapa pemeriksaan yang diperlukan dalam mendiagnosis infeksi mata :

  • Fluorescent Test : Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan zat pewarna khusus (kontras) yang disebut fluorescein ke dalam pembuluh darah di lengan. Zat ini akan bergerak dengan cepat menuju pembuluh darah di dalam mata. Kamera khusus digunakan untuk memotret aliran zat tersebut di dalam pembuluh darah belakang mata. Tes ini akan memudahkan dokter untuk mendeteksi gangguan aliran darah di dalam retina serta kelainan pada pembuluh darah di mata.
  • USG Mata : Pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran struktur dalam mata.
  • Foto Fundus : Pemeriksaan dengan prosedur pengambilan gambar pada bagian fundus mata. Pemeriksaan foto fundus mata dapat menampilkan gambaran pada daerah di belakang mata yang meliputi retina, saraf mata (saraf optikus), makula, dan pembuluh darah retina.

Jika dirasakan tanda dan gejala infeksi pada mata, sebaiknya segera periksakan ke dokter mata, agar dapat diperoleh diagnosa dan pengobatan yang tepat. Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.

 


slideshow_habits_snacking.jpg
30/Sep/2022

Jakarta Dental Clinic, Tahukah kamu banyak dari kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita lho. Faktanya, banyak penyakit serius dapat diakibatkan oleh kebersihan mulut dan gigi yang buruk. Mulut dan gigi terdiri dari saraf yang menghubungkan mereka ke bagian lain dari organ. Maka bukan mitos bahwa masalah gigi dan mulut dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung, infeksi saluran pernapasan, bahkan kanker.
Munculnya masalah gigi dan mulut bisa disebabkan oleh kebiasaan buruk yang mungkin tidak anda sadari. Penting untuk menghentikan kebiasaan buruk ini untuk menghindari risiko penyakit terkait gigi dan mulut. Mau tahu kebiasaan apa saja yang dapat merusak kesehatan gigi? Yuk, simak penjelasan selengkapnya.

  • Menggigit kuku

Kebiasan menggigit kuku biasanya kerap dilakukan ketika seseorang sedang berpikir, menunggu, malu, bosan, frustasi, cemas, bahkan stres. Namun jika ditinjau dari segi kesehatan mengigit kuku tidak hanya menyebarkan bakteri ke mulut, tetapi juga mengikis email gigi dan melemahkan gigi depan. Selain itu juga dapat berakibat terjadinya disfungsi rahang jika dilakukan dalam waktu yang lama.

  • Menyikat Gigi Terlalu Keras

Menyikat gigi memiliki banyak manfaat salah satunya adalah mencegah gigi berlubang dan bau mulut. Cara menyikat gigi yang benar adalah dengan gerakan melingkar selama 20 detik di setiap bagian secara perlahan. Menyikat dengan sikat gigi yang keras, atau menyikat terlalu keras, dapat merusak gigi dan mengiritasi gusi.

  • Menggeretakkan Gigi

Umumnya, kebiasaan ini terbentuk karena stres dan kecemasan. Kebiasaan ini tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain. Karena kebiasaan mengatupkan atau menggemeretakkan gigi bisa menimbulkan bunyi yang tidak enak di telinga. Gigi yang terus-menerus tergores dapat menyebabkan gigi terkelupas atau retak, serta nyeri otot atau nyeri sendi. Kebiasaan ini.

  • Mengunyah Es Batu

Enamel adalah kristal dan Es juga kristal. Jika kamu membiarkan dua kristal bertabrakan, salah satunya pasti akan pecah, selain itu pecahan es juga bisa mengiritasi gusi  kamu. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya pilih minuman dingin tanpa es atau gunakan sedotan untuk menghindari godaan kebiasaan ini.

  • Konsumsi Snack Terlalu Sering

Mengunyah  sepanjang hari, terutama makanan dan minuman manis, berisiko lebih tinggi untuk gigi berlubang. Saat kamu makan, bakteri penyebab gigi berlubang memakan sisa makanan dan menghasilkan asam yang menyerang kulit terluar gigi .

  • Menjadikan Gigi sebagai Alat

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan, bukan sebagai alat pemotong barang.  Jika kamu menggunakan gigi untuk merobek atau membuka kemasan yang keras, hal ini berisiko  membuat gigi retak, melukai rahang, atau secara tidak sengaja menelan sesuatu yang tidak seharusnya Anda telan.

Nah, sudah tahukan apa saja kebiasaan-kebiasaan yang membahayakan gigi kamu. Untuk memastikan gigi kamu tetap sehat dan terawat dengan baik, jangan lupa periksakan kondisi kesehatan gigi dan mulut kamu kepada Dokter Gigi Spesialis, Jakarta Dental Clinic, RS Jakarta. Untuk informasi dan pendaftaran dapat melalui Telp 021-5732241 atau Whatsapp 0815 8551 2655.


Esotropia-left.webp
22/Sep/2022

Dalam mengatur pergerakan mata terdapat enam otot bola mata yang berperan. Keenam otot yang berada pada sisi luar bola mata ini berkoordinasi agar mata bergerak selaras. Satu otot mengatur gerakan ke kiri, satu otot ke kanan, dan empat otot lainnya berkoordinasi untuk gerakan mata ke atas, ke bawah, dan melihat sudut. Agar dapat terfokus pada satu titik yang sama, seluruh otot pada masing-masing mata harus seimbang dan bekerjasama. Namun bagaimana jika fokus kedua mata masing-masing menuju pada arah yang berbeda, ketika salah satu mata melihat lurus, sementara mata yang lain dapat berputar ke dalam, ke luar, ke atas, maupun ke bawah. Nah Kondisi inilah yang disebut sebagai Mata Juling atau istilah medisnya Strabismus. Lalu bagaimana mengenali gejala mata Juling pada anak dan bagaimana penanganannya? Mari kita bahas satu persatu!

Mata juling atau strabismus sering kali muncul pada anak-anak. Pada kondisi mata juling, otot mata yang terhubung ke otak tidak bekerja dengan tepat. Akibatnya, gerakan mata kiri dan mata kanan menjadi berbeda, yang seharusnya bergerak ke arah yang sama. Dilaporkan jumlah kasus Strabismus terjadi pada sekitar 3% anak-anak dan Jika tidak diobati, sekitar 50% anak-anak dengan strabismus mengalami kehilangan penglihatan karena ambliopia.

Apakah Strabismus Mempengaruhi Penglihatan?

Pada penglihatan normal, kedua mata berfokus ke objek yang sama. Otak menggabungkan dua gambar dari mata kita menjadi satu gambar tiga dimensi (3-D). Pada kondisi inilah kita dapat mengetahui seberapa dekat atau jauh sesuatu dari pandangan kita (disebut persepsi kedalaman). Ketika satu mata tidak sejajar, dua gambar berbeda dikirim ke otak. Pada seorang anak kecil, otak belajar untuk mengabaikan citra mata yang tidak sejajar. Sebaliknya, ia hanya melihat gambar dari mata lurus atau lebih baik melihat. Akibatnya, persepsi kedalaman dapat berpengaruh.

Pada orang dewasa yang mengalami strabismus setelah masa kanak-kanak sering memiliki penglihatan ganda. Ini karena otak mereka telah belajar untuk menerima gambar dari kedua mata. Otak mereka tidak dapat mengabaikan gambar dari mata yang berputar, sehingga mereka melihat dua gambar.

Penyebab Strabismus (Mata Juling)

Dalam memfokuskan kedua mata pada satu objek, semua otot di kedua mata harus bekerja sama dan otak berperan dalam mengontrol otot-otot ini. Kebanyakan strabismus tidak disebabkan dengan masalah medis lainnya. Tetapi beberapa anak yang memiliki strabismus mungkin memiliki gangguan yang mempengaruhi otak mereka. Beberapa kondisi yang mungkin terkait dengan Strabismus, antara lain :

  • Cerebral palsy
  • Sindrom Down
  • Hidrosefalus (cairan ekstra di otak)
  • Tumor otak
  • Kelahiran prematur

Penyakit katarak (kekeruhan lensa jernih alami mata) atau cedera mata juga dapat menyebabkan strabismus. Namun, sebagian besar anak-anak dengan strabismus tidak memiliki masalah ini. Selain itu, riwayat keluarga dengan strabismus juga dapat meningkatkan peluang anak untuk mengalami strabismus.

Gejala Strabismus (Mata Juling)

Waspada jika dijumpai tanda-tanda berikut :

  • Anak melihat ke arah yang berbeda pada saat yang bersamaan.
  • Anak menutup satu mata atau memiringkan kepala mereka ketika melihat suatu benda.
  • Anak mungkin menyipitkan mata dengan satu mata ketika di bawah sinar matahari yang cerah.

Dokter anak, perawat sekolah, atau guru anak Anda mungkin juga memperhatikan tanda-tanda ini. Jika Anda berpikir anak Anda mungkin menderita strabismus, kunjungi dokter mata anak untuk pemeriksaan mata lengkap.

Jenis Strabismus (Mata Juling)

Ada tiga jenis strabismus yang umum :

  • Esotropia infantil adalah ketika bayi atau anak kecil memiliki mata yang menyilang ke dalam.
  • Esotropia akomodatif adalah jenis strabismus yang paling umum pada anak di atas 2 tahun. Satu mata dapat berputar ke dalam (ke arah hidung) ketika berfokus pada objek close-up atau jauh.
  • Eksotropia adalah ketika satu mata berputar ke luar (menjauh dari hidung) ketika melihat sesuatu yang jauh. Ini kadang-kadang dapat terjadi ketika seorang anak lelah, sakit, atau melamun. Seorang anak mungkin juga menyipitkan mata dengan satu mata di bawah sinar matahari yang cerah.

Pengobatan Strabismus (Mata Juling)

Terdapat beberapa jenis pengobatan strabismus yang direkomendasikan oleh dokter namun, tergantung pada usia dan kondisi keselarasan mata anak.

1.Mengenakan kacamata atau lensa kontak

Bayi dan anak-anak dengan esotropia mungkin diresepkan kacamata khusus untuk membantu mereka fokus dan melihat. Prisma terkadang digunakan untuk membantu pemfokusan. Prisma adalah lensa transparan berbentuk baji yang membelokkan (membiaskan) sinar cahaya. Prisma dapat dilekatkan pada kacamata atau dibuat sebagai bagian dari lensa. Selain itu, memakai kacamata secara teratur juga dapat memperkuat otot mata dan penglihatan anak Anda.

2. Mengenakan penutup mata sementara

Sebuah patch atau penutup mata sementara ditempatkan pada mata yang dominan untuk merangsang mata yang lebih lemah. Sangat efektif untuk anak di bawah 7 tahun bila digunakan selama 2-6 jam sehari. Tujuannya adalah untuk menggerakkan mata ke arah yang sama dan memperkuat otot-otot mata.

3. Lakukan operasi otot mata

Operasi otot mata dilakukan untuk memperbaiki penempatan mata pada anak-anak. Anak akan diberikan anestesi umum agar benar-benar tertidur. Seorang dokter mata membuat sayatan kecil di jaringan yang menutupi mata untuk mengakses otot-otot mata. Otot-otot tersebut kemudian diposisikan ulang sehingga mata dapat fokus ke arah yang sama. Prosedur ini mungkin perlu dilakukan pada satu atau kedua mata. Juga, beberapa anak mungkin memerlukan operasi kedua untuk menyetel kembali mata mereka.

Setelah operasi, kebanyakan anak dapat kembali ke kehidupan normal mereka dalam waktu sekitar dua sampai tiga hari, tetapi mereka mungkin perlu memakai kacamata untuk memperkuat otot mata mereka.

4. Penggunaan obat tetes mata atau suntikan Botox

Dokter biasanya akan meresepkan obat tetes mata untuk mengaburkan penglihatan di mata dominan Anda. Selain itu, mata juling dapat diatasi dengan melemahkan otot mata yang terlalu banyak bekerja menggunakan suntikan Botox.

5. Lakukan tes keseimbangan dan fokus mata

Dokter menggunakan tes untuk menilai apakah mata anak fokus dan bergerak. Tes ini dilakukan untuk melatih kemampuan otot mata untuk mengkoordinasikan fokus visual dan keseimbangan gerakan mata. Ada beberapa cara untuk melatih otot mata anak di rumah, salah satunya dengan teknik pencil push-up. Teknik ini bertujuan untuk menjaga kedua mata pada titik yang sama. Yang harus Anda lakukan adalah meletakkan pena 30 cm di depan mata anak dan memintanya untuk fokus pada titik di ujung pena. Anda dapat melakukan latihan ini selama beberapa menit, tetapi hentikan jika anak Anda mengeluh penglihatan kabur. Kondisi strabismus pada anak tidak boleh dianggap enteng. Ini karena jika kondisi ini tidak ditangani dengan benar, otak mungkin tidak dapat mengenali apa yang dilihatnya di bagian mata yang lebih lemah. Hal ini dapat menyebabkan ambliopia (ambliopia).

Jika ditemui gejala mata juling pada anak, segera periksakan ke  Dokter Spesialis dan Subspesialis Mata, Klinik Mata Jakarta Aini, RS Jakarta agar mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan menunda pemeriksaan, karena bila mata juling pada anak terdeteksi sejak dini, berbagai komplikasinya dapat dihindari, termasuk kebutaan. Untuk pendaftaran dapat menghubungi Telp 021-5732241 atau via Whatsapp 0815 8551 2655.


Hubungi kami


021-5732241
0815-8551-2655 (WhatsApp)
Fax : 021-5710249


Jalan Garnisun No.1, Jalan Jend.Sudirman,
RT.5/RW.4, Karet Semanggi, Kec.Setiabudi,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12930


marketing@rsjakarta.co.id
customer.relation@rsjakarta.co.id


Copyright © 2020 - www.rsjakarta.co.id All rights reserved.